Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Jumat, 22 Oktober 2010

Usulkan Normalisasi Saluran Drainase

Ditulis oleh Administrator
Thursday, 21 October 2010
BANTARKAWUNG - Hujan yang sempat terjadi beberapa kali di wilayah Kecamatan Bantarkawung, dirasakan menjadi persoalan baru khususnya bagi warga yang tinggal di jalur utama jalan Provinsi Bantarkawung-Salem wilayah Desa Jipang dan Bangbayang. Kondisi tersebut menyusul tidak berfungsingnya saluran drainase yang tertutup trotoar.

Dari keterangan sejumlah warga, kondisi tersebut terjadi semenjak adanya pembangunan trotoar sepanjang lebih kurang 1 kilometer dari wilayah Dukuh Jipang hingga Dukuh Cikokol Desa Jipang.

"Semula air hujan bisa langsung masuk ke dalam sungai yang berada tepat disisi jalan, tapi semenjak dibangun trotoar tidak bisa langung masuk ke sungai. Akibatnya kalau hujan sedikit saja air akan memenuhi badan jalan," ungkap Sakwan (45) salah seorang warga Jipang.

Dikatakan, kondisi tersebut diperparah dengan kondisi geografis ruas jalan yang menurun. Sehingga jika terjadi hujan lebat air menerjang hingga ke pelataran rumah penduduk.

"Jalan berubah seperti sungai, selain air banjir juga membawa material batu dan pasir yang terbawa dari arah atas. Jadi kalau hujan reda jalan di tutup pasir setebal lebih dari 10 sentimeter dan batu-batu juga berserakan, bahkan hujan terakhir kemarin, menyebabkan mobil tidak bisa lewat karena batu-batu yang cukup besar berserakan di jalan," jelasnya.

Untuk penanganannya warga yang tinggal di sepanjang jalan tersebut melakukan kerja bhakti membersihkan endapan pasir dan batu yang menghalangi jalan, namun demikian warga merasa khawatir jika hujan lebat kembali terjadi maka tidak menutup kemungkinan hal tersebut kembali terulang. "Kami berharap Pemerintah bisa melakukan penanganan, sebab kalau itu terjadi maka tidak menutup kemungkinan jalur Bantarkawung-Salem akan tertutup," papar Sakwan.

Ahmad Riyadi selaku Kades Jipang membenarkan kondisi tersebut. Menurut dia sebenarnya pembangunan trotor sanngat baik sebagai upaya penataan dan keindahan kota, hanya saja dalam pelaksanaannya tidak disertai dengan fasilitas pendukung seperti drainase yang memadai.

"Lubang air yang ada tidak sebanding dengan volume air saat turun hujan, sehingga air justru mengalir melalui badan jalan. padahal kondisi ini jelas berpotensi mempercepat kerusakan lapisan hotmix, belum lagi sampah yang teertinggal akibat terbawa saat banjir datang," jelasnya.

Tahap pertama pembangunan trotoar dimulai semenjak tahun 2008 dilanjutkan pada tahun ini dengan panjang keseluruhan 1 kilometer dan bukan melalui proyek Alokasi Dana Desa (ADD). Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar pemerintah melalui pihak terkait mengadakan normalisasi fungsi drainase.

"Status jalan ini merupakan jalan provinsi karenanya kami agak kesulitan didalam mengajukan permohonan normalisasi. Namun kami berharap Pemkab Brebes dapat memfasilitasi usulan tersebut," jelasnya. (pri).http://www.radartegal.com

Tidak ada komentar:

Hi hi hi hiii....