Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Sabtu, 11 Februari 2012

Nasib Anak Adjie Massaid Usai Angie Dibui


detail berita
Angelina Sondakh (Foto: Heru/Okezone)
KETIKA Angelina Sondakh resmi menjalani proses hukum atas kasus suap Wisma Atlet SEA Games, bagaimana dengan nasib anak-anaknya? Siapa yang lebih berhak mengasuh mereka?
 
Penetapan status tersangka pada Angelina Sondakh atau akrab disapa Angie memang membuahkan pekerjaan rumah tersendiri. Selain karier politiknya yang harus disudahi, masa depan anak-anaknya pun menjadi perhatian besar baginya. Permasalahan pengasuhan dan segala hal yang berkaitan dengan buah hati tentu menjadi masalah lanjutan yang perlu dipikirkan.

Bercemin dari kasus tersebut, psikolog anak Seto Mulyadi menuturkan bahwa istri almarhum Adjie Massaid itu diharapkan mengambil langkah strategis dengan memberikan pengertian pada sang anak tentang statusnya saat ini. Komunikasi dari hati ke hati dengan sang anak dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif untuk ditempuh.

“Sekarang pelan-pelan harus mulai berbincang dengan anak dari hati ke hati. Katakan hal tersebut pada buah hati dengan bahasa anak yang ringan,” jelas pria yang akrab disapa Kak Seto saat berbincang dengan okezone melalui telepon selularnya, Kamis (9/2/2012).

Kak Seto menambahkan, dengan keadaan seperti ini posisi pengasuhan anak memang menjadi pertanyaan besar. Karenanya, perlu dibicarakan dengan jelas bagaimana dan pengasuhan selanjutkan diserahkan.

“Dalam hal ini, pengasuhan dapat diberikan pada keluarga yang terdekat, entah itu dari sisi keluarga Angie atau almarhum Adjie Masaid. Anak dapat memilih dengan siapa dia ingin tinggal melalui bahasa hati si anak,” sambung Kak Seto.

Mengenai dengan siapa anak nantinya akan tinggal, hal itu menjadi hak sepenuhnya dari mereka. Tidak perlu ada paksaan pada mereka untuk menetapkan dengan siapa mereka perlu tinggal.

“Anak-anak bisa merasakan dengan feeling-nya dengan siapa mereka ingin tinggal,” tutupnya. (ind)
(tty).
K. Wahyu Utami - Okezone

Wartawan Diminta Junjung Kode Etik


BREBES - Wartawan sebagai salah satu pekerja kontrol sosial melalui berita harus bisa menjunjung tinggi kode etik jurnalis. Hal itu penting dilakukan agar tidak menimbulkan kegelisahan bagi masyarakat khususnya mereka yang menjadi narasumber.
"Ini penting dilakukan guna menjaga nama baik profesi wartawan,"ujar Ketua Pokja VI PWI Kabupaten Brebes Fatah El Zaman, Kamis (9/2) kemarin.
Ia menambahkan, wartawan merupakan salah satu profesi yang baik. Selain sebagai kontrol sosial, wartawan juga bertugas dalam menjembatani kepentingan masyarakat. "Saya kira profesi ini sangat mulia, sehingga jangan sampai tugas sebagai wartawan dikotori dengan hal-hal yang kurang baik,"ujar Eel.
Dikatakan, Hari Pers Nasional yang sedang diperingati ini harus bisa menjadi gerbang tumbuhnya sikap profesionalisme bagi semua elemen jurnalis, baik dari media cetak harian, mingguan, bulanan dan elektronik. Eel menambahkan, dirinya tidak memungkiri adanya wartawan yang kerap terlibat dalam pelaksanaan proyek pemerintah.
Namun demikian, hal itu wajar kalau dilakukan atas kedekatan emosional dengan pihak lain. "Tapi sebaliknya, kalau kegiatan itu didasari dengan penekanan-penekanan ini sudah tidak dibenarkan lagi,"tambahnya.
Terhadap tindak diskriminasi terhadap wartawan, jelasnya, hal itu memang kerap muncul. Namun sikap itu muncul lantaran dampak dari ulah para wartawan itu sendiri. "Saya kira kalau mereka bisa bekerja secara profesional dan menjunjung tinggi etika jurnalistik, narasumber tidak akan membeda-bedakan terhadap wartawan manapun,"jelasnya.
Terhadap tindak kriminalisasi wartawan, sampai dengan saat ini PWI Pokja VI Brebes belum pernah mendapat laporan. Artinya, tambah Eel, kesadaran masyarakat terhadap profesi wartawan sudah mulai meningkat. (har) . Radar Tegal.

Komentar
Tulis Komentar

Rindu Melajang Pasca Menikah


image
Lajang dan menikah merupakan dua fase yang akan dialami hampir setiap manusia. Akan tetapi diantara kita semua banyak yang mempertanyakan keduanya, yang mana yang lebih menyenangkan dan seperti apa yang terbaik.
Keduanya bukanlah sesuatu yang bisa dibandingkan ada kalanya seseorang lajang mendambakan sebuah pernikahan, akan tetapi tidak sedikit seseorang yang sudah menikah merindukan masa - masa melajang.
Lalu, adakah Anda menyesali keputusan yang sudah dibuat sekarang? Sebaiknya buang jauh-jauh pikiran tersebut. Tidak ada gunanya menyesali hal tersebut bahkan merenunginya sebagai sebuah petaka.
Pernikahan bukanlah sebuah petaka, sebaiknya syukuri apa yang sudah menjadi takdir kita. Anda masih bisa tetap bebas melakukan banyak hal yang dulu biasa Anda lakukan, hanya saja saat ini porsi melakukannya sedikit berbeda agar tetap menomorsatukan keluarga.
Lalu, sebenarnya apa saja sih yang dirindukan pada masa melajang?

Tebar Pesona

Tebar pesona identik dengan masa lajang, bagaimana tidak, masa lajang merupakan fase pencarian dimana semua orang ingin menunjukkan pesonanya pada setiap orang terutama pada lawan jenis.
Meski sebenarnya tebar pesona juga masih bisa dilakukan dalam fase menikah, namun dengan muatan bukan untuk mencari perhatian melainkan untuk memperbanyak relasi sebanyak - banyaknya. Siapa tahu dengan menambah relasi tersebut dapat menjembatani kesuksesan karier Anda.
Time to Travelling
Masa lajang merupakan masa dimana kebebasan sepenuhnya adalah milik Anda, termasuk untuk pergi ke tempat - tempat yang ingin dikunjungi. Pergi berpetualang ala backpacker bersama kawan - kawan, rasanya tidak ada perjalanan seindah itu setelah menikah.
Namun, jangan salah, kesempatan untuk travelling akan masih berlaku meski Anda sudah menikah. Pergi beberapa hari bersama keluarga merupakan salah satu pilihan yang cukup tepat, dengan pergi sejenak dari rutinitas setidaknya bisa membayar rasa cinta terhadap travelling.
Yang berbeda dari travelling pada masa lajang dan masa menikah hanya partnernya, toh antara kawan - kawan dan keluarga sama-sama orang tercinta.

Kegiatan dan aksi sosial
Lajang artinya kita memiliki banyak space dan waktu untuk berkegiatan, slah satunya adalah aksi sosial. Namun banyak diantaranya yang menarik diri dari kegiatan sosial karena kesibukan barunya setelah menikah. Sesungguhnya menikah bukanlah suatu alasan, seorang istri yang merangkap sebagai ibu berhak untuk berkegiatan sosial.
Salah satunya dengan mengadakan bakti sosial bersama teman-teman arisan mengadakan bakti sosial, hal tersebut sangat positif dimana aksi sosial Anda tersalurkan, juga rasa syukur atas pencapaian terhadap Tuhan tersampaikan.
Party!
Nongkrong, hang out, berkumpul bersama sahabat merupakan kegiatan wajib saat melajang. Namun, ketika sudah memiliki profesi ganda sebagi ibu dan istri kegiatan tersebut menjadi hal yang sangat langka untuk dilakukan.
Tidak ada salahnya untuk mengkontak kembali sahabat-sahabat dan melakukan pertemuan rutin seperti arisan dengan mengajak keluarga masing - masing. Disamping dapat merekatkan hubungan dengan sahabat, tanpa disadari kita telah membentuk keluarga baru yang lebih besar.
(lendy/CN19).Suara Merdeka.

Rabu, 08 Februari 2012

Diduga Selingkuh, Zumi Zola Terancam Dipecat Jadi Bupati


Artis ganteng Zumi Zola yang sekarang menjabat sebagai Bupati Tanjung Jabung Timur, provinsi Jambi saat ini sedang terguncang masalah dan berada di ujung tanduk. Jika dikemudian hari terbukti bersalah. Dan tentunya sudah dapat dipastikan dirinya akan dipecat dari kursi jabatan sebagai seorang bupati.
Cowok ganteng Zumi Zola dan juga termasuk sebagai jajaran bupati termuda di indonesia sedang ramai diberitakan berselingkuh dengan perempuan bernama Penny Fernita Saputri, bahkan Bernaldi Kadir Djemat atau Aldi kembali menambah gencar berita ini dengan menyebutkan dirinya punya bukti foto telanjang Zumi Zola di ponsel istrinya Peni Farnita. Namun, menurut pihak Zumi hal tersebut tak bisa dianggap sebagai perzinaan.
Meskipun Zumi Zola mantan kekasih Ayu Dewi ini sudah gencar diberitakan berselingkuh dengan perempuan bernama Penny Fernita Saputri, Namun saat ini pihak Zumi tetap tenang dan menunggu hasil keputusan dari pihak yang berwajib. Tapi bila bukti yang dimiliki Aldi dan pengacaranya tidak cukup kuat, maka tak segan-segan Fachrin akan menuntut balik, dengan alasan telah memfitnah kliennya.keluarga.
“Menurut kami, bukti itu masih jauh dari unsur atau pasal-pasal yang dituduhkan, karena masih dalam proses dan belum disimpulkan,” terang kuasa hukum Zumi, Fachrin saat berbincang melalui telepon, Jumat (27/1/2012) malam.
Source : Dari berbagai sumber

Sedikit profil dan biografi Zumi Zola :
Zumi Zola
Laki-Laki
Islam
Jakarta, 31 Maret 1980
Hobby : Basket, Membaca, Nonton & Travelling
Berat Badan : 70 kg
Tinggi Badan :175 cm
Biografi : Cita-cita untuk menjadi aktor sudah ada pada diri Zumi Zola sejak kecil. Terjunnya Zolake dunia entertainment bisa dibilang ‘terlambat’ jika dibanding dengan teman-temannya. Zola baru terjun ke dunia akting setelah ia duduk di bangku kuliah.
Nama Zola yang sempat bermain di sinetron CULUNNYA PACARKU ini mulai melambung saat bermain dalam sinetron HANTU JATUH CINTA. Kemampuan akting mantan Abang Jakarta ini terus ditingkatkan lewat sinetron-sinetron yang ia perankan, antara lain KU TLAH JATUH CINTA, 3 IN 1, DI SINI ADA SETAN, dan IKHLAS.
Diambil dari : http://selebriti.kapanlagi.com/indonesia/z/zumi_zola/

Jemput Bola Pasarkan Produk Batik Salem Brebesan


















Poto: Batik Salem sedang diserbu para pembeli

BATIK Salem atau biasa disebut Batik Brebesan bisa jadi punya pangsa pasar yang lebih besar dari pada yang para pengerajin dapatkan selama ini. Kesulitan memasarkan produk tangan itu menjadi kendala para pengusaha untuk bisa mendapatkan keuntungan yang layak. Hingga akhirnya sejumlah pengrajin harus rela hati memasarkan produknya secara jemput bola. Beradagang keliling mengunjungi setiap calon pembelinya. Selain berharap ada peningkatan pendapatan, juga bisa memperkenalkan batik brebesan ke kalangan yang lebih luas.
Salah satu penjaja Batik Brebesan Edo Sudarto (50), misalnya harus berkeliling dari desa, kantor, kota ke tempat lainnya. "Harus menawarkan langsung ke masyarakat, kalau tunggu pembeli lama. Dengan dagang keliling seperti ini, Alhamdulillah malah laris mas," katanya saat menawarkan batik di Kantor Humas dan Protokol Setda Brebes, Selasa (7/2).
Setiap harinya, Eko mengaku berangkat dari Salem dengan menggunakan angkutan umum. Biasanya, dia membawa 30 sampai 50 potong kain setiap kali hendak keliling. Tidak hanya ke menjajakan ke masyarakat Kabupaten Brebes, Eko juga berdagang keliling ke Tegal, Slawi dan sekali waktu hingga ke Kabupaten Pemalang.  
Pria asal Desa Bentarsari, Salem ini pada awalnya hanya memasarkan kain batik hasil kreasi dari Rusmini, yang tak lain adalah sang ibu mertua. Seiring dengan meningkatnya permintaan penjualan dengan jemput bola, produk lain milik tetangganya juga kerap dibawa untuk stok persediaan. Di desanya sendiri terdapat sekitar 140 hingga 200 perajin batik yang mayoritas para ibu rumah tangga.  
"Saya biasanya bawa 30 sampe 40 potong habis. Sekarang tidak hanya buatan mertua saya, tapi buatan tetangga juga saya bawa agar tidak kehabisan," tuturnya.  
Soal harga, Eko mematok dari Rp 70 ribu hingga Rp 200 ribu rupiah perpotong, tergantung motif dan kualitas. Alhamdulillah, laris mas. Padahal, sebelum batik Salem terkenal, sulit menjualnya, tetapi sekarang malah diburu rame-rame,” ceritanya.
Tapi bukan hanya segi keuntungan saja yang diburu. Eko juga tetap mensosialisasikan Batik Brebesan ini ke masyarakat luas. Dia tanpa segan menceritakan nilai filosofi dari motif batik kepada para calon pembelinya. Saat itu, ada empat motif yang dibawanya yakni motif Kembang Kanthil, Galaran Kembang Kangkung, Wijaya Kusuma dan Gagak Setra. Selain empat motif itu, Eko juga harus menguasai nilai filisofi dan karakter dari seluruh motif lainnya yang berjumlah hingga 23 motif. Ya, masyarakat Salem terus menciptakan motif-motif yang variatif dan bernuansa lokal. Antara lain motif Bebek Boyong, Ceplok Daun Brambang, Ceplok Gudang Brambang, Endog Sigar Ceplok Brambang, Irisan Brambang Sewu, Ceplok Brebes, Sekar Jagad Brebes, Bebek Sajodo, Ceplok Manggaran Bebek Sapangon, Gudang Brambang Ukel, Brambang Sebedheng, Parang Brambang Seling Manggaran dan lain-lain.
Dari hasil penjualannya jemput bola, berkeliling ke bebrbagai, Eko merasakan keuntungan secara ekonomis. Tapi lebih dari itu, dia juga berbangga bisa mengenalkan Batik Salem hingga melekat di hati masyarakat. Begitulah, Batik Brebesan kini makin digandrungi warga Brebes dan sekitarnya. Terbukti, dari hasil penjualan batik yang dijajakan secara keliling itu. ”Kapan lagi kita memakai baju hasil kreasi sendiri, kalau tidak sekarang?” kata Eko sembari promosi. (ismail fuad). Radar Tegal.

Selasa, 07 Februari 2012

Teman - Teman Facebook Mpu Kanwa Bagian 2

Cingsingsehat.com..Berikut Mpu tayangkan Video Slde show teman - teman Mpu Kanwa bagian 2. Video ini merupakan sambunga dari teman - teman Mpu Kanwa bagian 1. Semoga teman semua berkesan dengan dimuatnya video ini. Mpu mengucapkan terima kasih kepada semua teman yang telah merespon video ini. kepada teman -teman Mpu Kanwa yang baru gabung diharapkan kita bisa berbagi cerita, berita, canda, dan aneka gambar dan status di facebook nanti. Bagi pengunjung atau pembaca blog ini yang belum gabung dengan Mpu Kanwa ditunggu selalu petemanan kalian...semoga kita bisa berbagi sesuatu yang bermanfaat...gabuung yooo.



             VIDEO TEMAN - TEMAN MPU KANWA BAGIAN KE 2 ..BERSAMBUNG....

Hi hi hi hiii....