Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Rabu, 31 Agustus 2011

Ingin Libido Naik? Berjemurlah!

Ilustrasi

LONDON, KOMPAS.com — Butuh sesuatu untuk meningkatkan libido? Cobalah berjemur beberapa saat di bawah matahari pagi.

Ini adalah salah satu saran para ahli dari Austria yang menemukan bahwa kadar testosteron pria ternyata dapat dipacu dengan vitamin D. Sebagian besar kebutuhan tubuh kita terhadap vitamin D memang disuplai oleh kulit lewat paparan terhadap sinar matahari, sedangkan sisanya berasal dari asupan makanan.

Riset melibatkan 2.299 pria yang dimuat di jurnal Clinical Endocrinology menemukan, mereka yang kebutuhan vitamin D-nya tercukupi memiliki hormon testosteron lebih tinggi ketimbang pria yang kekurangan vitamin D. Kadar hormon dan vitamin D para pria ini anjlok saat musim dingin dan mulai mencapai puncaknya pada musim panas.

Rendahnya hormon testosteron memang berdampak pada gairah atau libido pria selain juga tingkat energi. Hormon testosteron juga penting artinya pada pria dan wanita dalam mempertahankan kekuatan otot dan kepadatan tulang.
  
Peneliti dari Medical University of Graz, Austria, menemukan bahwa pria yang darahnya menyimpan sedikitnya 30 nanogram vitamin D per mililiter memiliki testosteron lebih tinggi ketimbang pria dengan vitamin D rendah.

Dalam pemantauan selama setahun, kadar testosteron dan vitamin D tampaknya mencapai puncak pada bulan Agustus, dan menurun saat musim dingin dengan menyentuh level terendah pada bulan Maret.

Professor Winfried Marz yang menggarap penelitian ini mengatakan bahwa ia dan tim akan menggelar riset lanjutan untuk meneliti lebih jauh apakah suplementasi vitamin D akan memberi efek yang sama terhadap peningkatan hormon testosteron.

Sementara itu, ahli kanker yang juga pakar andrologi di University of Sheffield, Allan Pacey, memperingatkan bahwa paparan sinar matahari yang berlebihan dapat merugikan kesehatan. Pacey juga meminta para pria untuk berhati-hati menggunakan alat sunbed dan sadar terhadap pentingya pemahaman yang benar akan risiko bila alat itu digunakan secara berlebihan.
Sumber :

11 Keistimewaan Berjemur Pagi Hari

Asep Candra 
 KOMPAS.com -  Belakangan ini  kita sering mendengar pemberitaan mengenai dampak buruk sinar matahari sehingga banyak orang berhati-hati untuk melindungi diri dari bahaya sinar ultraviolet matahari. Namun begitu sejumlah penelitian membuktikan bahwa paparan sinar matahari sebenarnya memberikan bagitu banyak manfaat manfaat kesehatan.

Sinar matahari merupakan salah satu karunia yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia di muka bumi. Matahari menjaga agar bumi tetap hangat dan mencegah dunia dari kebekuan. Akan tetapi, jika tubuh terlalu sering terpapar matahari dapat meningkatkan risiko terkena kanker juga katarak.

Sunburn atau kulit terbakar matahari adalah kondisi yang disebabkan oleh sinar radiasi UVB yang terlalu tinggi dan ini (radiasi UVB) juga dapat menyebabkan kerusakan DNA. Meski demikian, jika dimanfaatkan dalam jumlah yang tepat, sianr matahari dapat membuat kita menjadi lebih sehat dan tentunya bahagia. Berikut ini beberapa manfaat kesehatan dari sinar matahari:

1. Vitamin D : Sinar matahari merangsang tubuh memproduksi vitamin D. Paparan sinar matahari pada wajah, leher, lengan, dan kaki selama 10-15 menit dapat menghasilkan 1.000 unit internasional (IU) sampai 3.000 IU, tergantung pada jenis kulit dan kebutuhan vitamin D yang diperlukan oleh tubuh masing-masing dalam satu hari.
Vitamin D berfungsi untuk meningkatkan penyerapan kalsium di dalam usus dan mentransfer kalsium melintasi membaran sel, sehingga dapat menguatkan tulang. Vitamin D juga dapat memberikan perlindungan terhadap jenis kanker (seperti kanker paru-paru, prostat, dan kulit), osteoporosis, rakhitis, dan diabetes. Selain itu, vitamin D dapat membantu menurunkan kadar kolestrol darah sehingga membantu melawan penyakit jantung.

2. Serotonin : Selain merangsang tubuh untuk membuat vitamin D, sinar matahari juga dapat merangsang produksi hormon serotonin, sebuah neurotransmitter di otak yang mengatur suasana hati. Tingkat serotonin yang cukup tinggi dapat menghasilkan suasana hati yang lebih positif dan cara berpikir yang tenang dengan mental yang fokus.

3. Atasi depresi : Orang dengan gangguan afektif musiman (SAD) dapat mengembangkan gejala depresi (seperti kehilangan minat pada kegiatan sehari-hari, merasa tidak memiliki tenaga atau kelelahan, dan kemurungan) pada bulan-bulan musim dingin atau ketika sinar matahari kurang terpancar. Sinar matahari dapat mengurangi gejala depresi dengan cara melepaskan endorfin. Endorfin sendiri adalah suatu anti-depresan alami yang dimiliki tubuh dan sangat berguna dalam kasus-kasus depresi musiman.

4. Tingkatkan sirkulasi darah : Sinar matahari mapu meningkatkan sirkulasi darah dengan melebarkan pembuluh darah di kulit. Dengan begitu, nutrisi dan oksigen lebih banyak dibawa menuju sel-sel ketika pembuluh darah kapiler terbuka sehingga kesehatan pun menjadi lebih baik. Selain itu, jantung pun menjadi lebih sehat dengan menurunkan denyut nadi ketika beristirahat dan mengurangi tekanan darah.

5.  Memperbaiki kulit : Berjemur dengan aman telah terbukti memperbaiki kondisi kulit kronis, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Terpapar sinar matahari juga dapat menurunkan manifestasi dari tanda perengangan, bekas luka, dan ketidaksempurnaan kulit lainnya.

6.  Turunkan risiko kanker : Sintesis vitamin D, yang disebabkan oleh sinar matahari, dapat menurunkan risiko dari berbagai bentuk kanker seperti kanker prostat, kanker payudara, kanker usus, dan kanker ovarium. Tetapi hati-hati, terlalu lama terpapar sianr matahari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

7.  Cegah diabetes : Sebuah studi baru menunjukkan bahwa dengan terpapar sinar matahari dan vitamin D yang cukup dapat mencegah diabetes tipe 1 pada anak-anak. Beberapa juga meyakini bahwa terpapar sinar matahari juga dapat menurunkan kadar gula darah dengan merangsang penyimpanan kadar gula didalam otot dan di hati.

8. Menguatkan sistem kekebalan : Sinar matahari dapat menguatkan sistem kekebalan tubuh, karena ketika terpapar sinar matahari, tubuh menghasilkan lebih banyak sel darah putih yang membantu menangkal infeksi dan berbagai penyakit akibat bakteri, jamur, dan virus.

9.  Detoksifikasi tubuh : Paparan sinar matahari juga dapat meingkatkan pengeliminasian racun dalam tubuh dengan memperbaiki fungsi hati. Selain itu, sinar matahari juga meningkatkan sirkulasi darah, sehingga racun-racun tereliminasi lebih efisien melalui darah.

10.  Perbaiki kualitas tidur : Dengan terpapar sinar matahari, produksi melatonin pun meningkat. Melatonin adalah suatu hormon yang diproduksi oleh kelenjar pinea-organ tubuh berukuran seperti kacang kecil yang ditemukan di dasar otak. Melatonin sangat dibutuhkan unutk kualitas tidur yang baik.

11.  Perbaiki sistem pencernaan : Sinar matahari juga merupakan pengobatan terbaik unutk meningkatkan nafsu makan. Selain itu juga dapat memperbaiki sistem pencernaan dan meningkatkan metabolisme.

Meskipun memiliki berbagai macam manfaat bagi tubuh, namun para ahli mengingatkan bahwa paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan mata, melanoma, dan kanker kulit. Jadi pastikan memilih waktu yang tepat untuk mendapatkan paparan sinar matahari serta melindungi kulit dengan mengenakan topi, pakaian yang tepat, atau menggunakan sun screen.

Sekretaris Medis dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Adityawati Ganggaiswari, dalam sebuah kesempatan menyatakan manusia di Indonesia relatif banyak terpajan sinar ultraviolet setiap harinya dalam jangka waktu yang lama.

Tetapi, orang Indonesia termasuk cukup beruntung karena memiliki banyak pigmen atau penyebab kulit berwarna coklat kehitaman. Pigmen pada kulit tersebut berfungsi melindungi tubuh dari pajanan ultraviolet.

Aditya menyarankan, berjemur di pagi hari selama beberapa saat adalah cara terbaik  untuk memeroleh manfaat sinar matahari. Yang perlu dihindari adalah pajanan sinar UV terutama antara pukul 10.00 sampai 16.00. Adityawati berpesan, sangat tidak disarankan untuk berjemur di antara waktu-waktu tersebut, karena UV dapat merusak kulit dan memicu timbulnya kanker. (M10-11)

Dwibahasa Cerdaskan Otak Anak?

 
KOMPAS.com — Penguasaan bahasa asing kini menjadi poin penting dalam kesuksesan di masa depan. Karenanya, banyak orangtua yang ingin anaknya menguasai bahasa asing sedini mungkin. Persoalannya, sedini apa seorang anak bisa diajarkan bahasa kedua dan adakah manfaatnya bagi perkembangan otaknya?

Sebuah penelitian menunjukkan, sejak usia dua tahun seorang anak sudah bisa diajarkan bahasa asing. Malah, anak-anak yang mampu berbicara dalam dua bahasa memiliki kelebihan dalam perkembangan otak yang memiliki fungsi eksekutif, seperti perencanaan, mengorganisasi, atau memusatkan perhatian pada detail penting.

Anak-anak yang menderita gangguan pemusatan perhatian (ADHD) dan autisme biasanya memiliki kelemahan dalam hal fungsi eksekutif tersebut.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 63 anak balita diketahui, anak yang diajarkan dua bahasa sejak usia dua tahun memiliki keunggulan dalam hal fungsi eksekutif. Namun, secara umum, tidak ada perbedaan dalam hal fungsi kognitif atau kecerdasan serta penguasaan suku kata.

Walau Anda bersemangat dalam mengajarkan bahasa kedua untuk si kecil, sebaiknya anak sudah menguasai bahasa ibu terlebih dahulu. Makin kuat penguasaan bahasa ibu seorang anak, makin besarlah kesempatan baginya untuk fasih dalam berbahasa asing.

Pendekatan dalam mengajarkan bahasa kedua kepada anak juga sebaiknya menggunakan kalimat yang lengkap. Misalnya, daripada mengatakan, "Nak, ayo kita read buku cerita ini," lebih baik ucapkan, "Honey, let's read together this story book". Untuk itu, sebelum mengajarkan bahasa asing, orangtua harus memastikan penguasaan bahasa asingnya sendiri sudah baik.

Selasa, 30 Agustus 2011

Banyak Pria DE Sulit Orgasme

Asep Candra

 
 
KOMPAS.com - Penelitian terbaru di Amerika Serikat mengindikasikan bahwa disfungsi ereksi (DE) atau impotensi bukan satu-satunya problem serius dalam kehidupan seksual kaum pria. Sebagian besar pria yang mengalami problem ereksi ternyata juga kesulitan mencapai orgasme dan bermasalah saat ejakulasi.

Dr. Darius Paduch,  spesialis dan terapis seksual pria di Presbyterian Hospital/Weill Cornell Medical Center, NewYork, melakukan penelitian dengan menganalisis rekam medis 12.130 pasien. Seluruh pasien yang diteliti mengalami impotensi mulai dari level ringan hingga berat. Hasilnya menunjukkan, sekitar 65 persen pria kesulitan mengalami orgasme dan 58 persen bermasalah saat ejakulasi.

"Meskipun pengobatan seperti Viagra atau Cialis tercatat sukses dalam membantu para pasien, tetapi riset kami mengindikasikan adanya masalah seksual lainnya yang sebagian besar masih belum teratasi," kata Paduch.

"Kita harus memperluas definisi dari kualitas hidup saat dikaitkan dengan performa seksual. Dalam beberapa dekade terakhir, kita selalu terpusat pada masalah kekerasan penis, di mana ereksi merupakan sinonim dari fungsi seksual yang normal. Namuan demikian, kebanyakan pasien ternyata mengaku bahwa masalah-masalah  terkait ejakulasi -- seperti menurunnya kekuatan atau volume atau menurun dan meningkatnya sensasi orgasme -- juga sebagai hal yang penting," tambahnya.

Riset, yang dipublikasi dalam  British Journal of Urology International, itu menemukan bahwa masalah-masalah ejakulasi dan orgasme di luar dugaan menjadi keluhan di antara pasien yang mengalami impotensi/DE ringan.  Kegagalan atau gangguan orgasme dilaporkan mencapai 26 persen pada kelompok ini, sedangkan gangguan ejakulasi mencapai 8 persen.

"Ini mengindikasikan bahwa gangguan seksual selain masalah ereksi juga sering terjadi bahkan pada pria yang tidak mengidap disfungsi ereksi," tandas Paduch.
Sumber :
UPI

Gangguan Mental Pria dan Wanita Berbeda


KOMPAS.com — Pria dan wanita memang berbeda, termasuk dalam menangani dan mengekspresikan emosinya. Itu sebabnya jika mengalami gangguan mental, tipenya juga berbeda.

Pria pada umumnya lebih sering didiagnosis menderita gangguan perilaku penyalahgunaan atau antisosial, Sedangkan wanita lebih sering didiagnosis menderita kecemasan atau depresi.

Kesimpulan tersebut dibuat berdasarkan analisis data hasil penelitian tahun 2001-2002 terhadap 43.000 orang yang ikut ambil bagian dalam National Institute Health Survei Amerika.

Perbedaan gangguan mental itu terbentuk karena cara pria dan wanita dalam menginternalisasi dan mengekspresikan emosinya juga berbeda.

Wanita yang menderita gangguan kecemasan cenderung menyimpan emosinya sendiri sehingga mereka merasa kesepian, depresi, dan menarik diri. Sementara pria lebih suka menunjukkan emosinya sehingga sikap mereka cenderung agresif, impulsif, atau memaksa.

Berdasarkan temuan di atas, peneliti menyimpulkan perlu dibedakan terapi dan penanganan gangguan mental berdasarkan jenis kelamin.

"Pada wanita, pengobatan mungkin fokus pada penanggulangan dan keterampilan kognitif untuk membantu mereka terlalu banyak merenung yang bisa berkembang ke arah depresi klinis atau kecemasan," kata Nicholas Eaton, pemimpin penelitian dari University of Minnesota.

Sementara pada pria, upaya pengendalian perilaku termasuk membuat mereka mengurangi perilaku agresif dan destruktif.

Kulit Perokok Lebih Cepat Keriput


KOMPAS.com Ribuan bahan kimia yang terdapat dalam asap rokok tidak hanya mendatangkan berbagai masalah kesehatan, tetapi juga membuat penampilan tampak lebih tua dari usia Anda sebenarnya. Merokok bukan cuma merusak kulit, melainkan juga gigi dan rambut.
Penelitian terhadap efek rokok pada kulit telah banyak dilakukan. Beberapa di antaranya membandingkan penampilan dua orang kembar, yang satu perokok berat selama bertahun-tahun dan saudaranya tidak. Hasilnya sangat jelas, perokok terlihat 10 tahun lebih tua akibat keriput-keriput yang didapatnya dari kebiasaan merokok.
Menurut ahli kulit dari Universitas Miami, AS, Jonette Keri, MD, asap rokok akan membuat kulit kekurangan oksigen dan nutrisi. Itu sebabnya kulit perokok biasanya terlihat lebih pucat atau warna kulitnya tidak merata. "Pada perokok, pigmen kulit yang tidak merata itu lebih cepat munculnya," katanya.
Seperti diketahui, asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia termasuk racun. Dari tiap isapan, zat-zat itu juga akan merusak kolagen dan elastin yang memberi kulit kekenyalan dan elastisitasnya. Akibatnya, kulit perokok terlihat kendur dan keriputnya lebih dalam.
Asap rokok bukan hanya merusak penampilan kulit wajah, melainkan juga kulit lain di bagian tubuh. "Ketika elastisitas kulit berkurang, ia menjadi tidak kencang lagi, termasuk di bagian lengan dalam dan payudara. Malah rokok adalah penyebab utama payudara lebih cepat kendur," katanya.
Bagian kulit wajah yang paling nyata terkena dampak rokok adalah area di sekitar mulut. "Saat merokok, kita menggunakan otot tertentu di sekitar bibir sehingga menyebabkan keriput dinamis. Selain itu, karena elastisitas kulit berkurang, akan lebih terlihat garis yang dalam di sekitar bibir," paparnya.
Dampak lainnya adalah munculnya vlek-vlek hitam di sekitar wajah. Pada umumnya vlek hitam ini muncul akibat paparan sinar matahari yang terlalu sering. Tetapi, pada perokok yang jarang berjemur pun vlek ini akan muncul.
Selain kulit, mengisap rokok juga menyebabkan warna gigi berubah menjadi kekuningan, napas berbau, dan masalah lain yang berkaitan dengan kebersihan. Para perokok juga berisiko dua kali lebih besar untuk mengalami gigi tanggal dibanding dengan bukan perokok.
Efek lanjutan dari asap rokok adalah penipisan rambut yang lebih cepat. Penelitian di Taiwan menunjukkan, pria perokok di Asia memiliki risiko lebih besar mengalami kebotakan khas pria, yakni botak di bagian tengah kepala atau di bagian dahi.

Hi hi hi hiii....