Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Jumat, 17 Februari 2012

Kegiatan Penambangan Tetap Diawasi



BANTARKAWUNG - Musim hujan bagi sebagian warga Dukuh Gempol, Desa Pangebatan, Kecamatan Bantarkawung merupakan berkah tersendiri dengan datangnya pasir yang ikut terhanyut oleh aliran sungai Pemali.
 Dengan menggunakan perahu kayu mereka menambang pasir yang berada di didasar sungai untuk dijual kepada para pengepul seharga Rp 25.000 persatu bak Colt L300. Kegiatan tersebut mereka lakukan jika aliran sungai Pemali tidak banjir.
"Kami di sini menambang pasir hanya jika kali Pemali habis banjir, karena biasanya aliran sungai yang banjir turut membawa endapan pasir yang bisa digunakan untuk bahan bangunan," kata Tarwin (40), salah seorang penambang.
Dikatakan, semenjak hujan sering turun di wilayah Brebes bagian selatan, endapan pasir yang ada di sungai Pemali semakin meningkat. Dalam sehari dia mampu mengumpulkan dua perahu pasir yang ukurannya sama dengan satu bak colt L300.
Karena aktivitasnya yang hanya dilakukan selama musim hujan tersebut, para penambang mengaku dirinya sebagai penambang musiman. Sebab jika saat musim kemarau, kebanyakan mereka beralih profesi lain.
Saat dimintai tanggapan mengenai resiko kerusakan lingkungan yang bisa ditimbulkan akibat penambangan tersebut, mereka menolak jika dianggap sebagai perusak lingkungan sebab apa yang mereka lakukan sebatas mengambil pasir yang ikut terhanyut aliran sungai.
"Kami tidak sampai menggali, yang kami ambil adalah pasir yang berada di dasar sungai karena terbawa banjir. Beda dengan penambang lain yang mencari pasir atau batu dengan jalan menggali aliran sungai atau pinggiran sungai apalagi dilakukan dekat dengan jembatan atau bendungan, kalau di sini jauh mas," kilah Sopyan (38) penambang lainnya.
Menurut dia, aktivitas penambangan yang dilakukan justru turut membantu terjadinya abrasi akibat menumpuknya material pada dasar sungai.
 "Dengan diambilnya endapan pasir diharapkan akan dapat turut mengendalikan alur sungai sehingga jika banjir air tidak sampai meluap," kata Sopyan.
Meski demikian, Camat Bantarkawung Edi Sunarso SH mengatakan apapun jenis kegiatan penambangan tetap harus mendapat pengawasan sehingga tidak sampai merusak lingkungan di sekitarnya.
 "Bagaimanapun juga pengawasan terhadap kegiatan penambangan tetap kami lakukan, dengan tujuan untuk mengendalikan kerusakan lingkungan," tegasnya. (pri). Radar Tegal.

Senin, 13 Februari 2012

Makan Berlebihan Bisa Merusak Otak



Shutterstock
Ilustrasi

KOMPAS.com - Makan secara berlebihan selama ini kerap dikaitkan dengan obesitas atau kegemukan. Namun riset terbaru menunjukkan, makan terlalu banyak juga dapat meningkatkan risiko penurunan kemampuan otak, terutama pada orang tua. 

Para ahli mengatakan, orang-orang berusia 70 tahun atau lebih tua yang mengasup antara 2.100 dan 6.000 kalori setiap hari berisiko dua kali lipat mengalami penurunan fungsi memori, yang bisa menjadi tanda awal penyakit kepikunan atau Alzheimer.

"Konsumsi kalori yang berlebihan setiap hari tidak baik untuk kesehatan otak," kata pemimpin peneliti Dr Yonas Geda, yang juga profesor neurologi dan psikiatri di Mayo Clinic, Scottsdale, Arizona Amerika Serikat.

"Ini mungkin terdengar seperti klise, tapi kita perlu memperhatikan konsumsi kalori sehari-hari. Intinya adalah makan secukupnya, tidak dalam jumlah berlebih, demi kesehatan otak Anda," tambahnya.

Dalam risetnya, peneliti menganalisa data lebih dari 1.200 responden berusia 70-89 tahun yang tinggal di Olmsted County, Minnesota. Di antara orang berusia lanjut ini, 163 di antaranya telah didiagnosa mengalami penurunan memori yang dikenal sebagai "kerusakan kognitif ringan."

Responden melaporkan kepada peneliti seberapa banyak mereka makan. Sepertiga dari total responden mengaku makan antara 600 - 1.525 kalori sehari, sepertiga yang lainnya antara 1.526 - 2.142 kalori per hari, dan sepertiga peserta lainnya 2.143 - 6.000 kalori  dalam sehari.

Hasil analisa mengindikasikan bahwa di antara responden yang makan paling banyak, risiko didiagnosa mengalami gangguan memori tercatat lebih tinggi yakni dua kali lipat lebih besar ketimbang mereka yang makan sedikit. Sementara itu, pada peserta yang porsi makannya sedang, peneliti tidak menemukan adanya risiko untuk masalah memori. Hasil kajian ini tetap sama setelah peneliti memperhitungkan beberapa faktor seperti riwayat stroke, diabetes, pendidikan serta faktor risiko lain terkait penurunan memori.

"Kami juga memperhitungkan BMI (body mass index) dan obesitas. BMI adalah pengukuran berdasarkan tinggi dan berat badan. Tapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara peserta normal dan gangguan kognitif ringan," kata peneliti.

Peneliti mengungkapkan, meski belum diketahui secara pasti mengapa makan berlebih dapat memengaruhi otak,  namun peneliti menduga "asupan kalori yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan oksidatif, yang menyebabkan perubahan struktural dalam otak," jelas Geda.

Mengomentari riset tersebut, Dr Neelum Aggarwal, seorang profesor ilmu saraf di Rush University, Chicago, mengatakan bahwa temuan ini memungkinkan dokter untuk melakukan diskusi kepada pasien tentang hubungan antara praktek hidup sehat - seperti mengasup makanan bergizi dan membatasi gula -  dengan fungsi otak secara keseluruhan.

"Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendiskusikan hal apa saja yang dapat berkontribusi terhadap penurunan fungsi kognitif dan menawarkan strategi untuk pencegahan penyakit melalui nutrisi dan pembatasan kalori," kata Aggarwal.

Pakar lain yakni David Loewenstein, profesor psikiatri dan tingkah laku di University of Miami Miller School of Medicine, mengatakan, temuan ini menambah bukti bahwa tingginya asupan kalori berkaitan dengan obesitas dan sindrom metabolik, sehingga tidak mengherankan meningkatnya asupan kalori berhubungan dengan gangguan kognitif. 

Sindrom metabolik adalah sekelompok faktor risiko terkait dengan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. "Studi ini menunjukkan bahwa apa pun yang baik bagi jantung - seperti mengurangi asupan kalori - adalah baik pula untuk otak," jelas Loewenstein.

Minggu, 12 Februari 2012

Tak Percaya Whitney Houston Telah Tiada

Whitney Houston dan NarkobaTRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya diva pop dunia, Whitney Houston mengejutkan banyak pihak, tak hanya ribuan penggemarnya, namun juga sesama penyanyi di negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS).
Penyanyi asal Toronto, AS, Melanie Fiona, mengaku terkejut dan tidak percaya, pada kabar meninggalnya Whitney.
"Dia adalah alasan saya jatuh cinta di bidang tarik suara. Hatiku hancur," ujarnya saat malam penganugrahan Gramy Award, Sabtu (11/2/2012).
Ia melanjutkan hatinya merasa remuk redam, mendengar kabar itu. "Saya merasa tidak baik, dan saya benar-benar hancur," katanya.
Ratusan penggemar Whitney yang berkumpul di sekitar area pelaksanaan Grammy Award, merasa sedih. Satu dari mereka Nancy Turpin, wanita asal Chicago. "Itu sangat mengejutkan," ucapnya.
Seperti diketahui, pada hari Sabtu kemarin, Whitney Houston menghembuskan nafas terakhirnya di hari Sabtu kemarin, setelah berjuang melawan ketergantungan narkotikanya selama bertahun-tahun.
Humas Kristen Foster mengatakan hari Sabtu bahwa penyanyi itu telah meninggal, namun penyebab dan lokasi kematiannya tidak jelas.
Whitney Houston menurut berita yang dilansir The Sunday Times Minggu ( 12/2/2012) penyanyi yang terkenal di puncak keemasannya karirnya antara tahun 1980 hingga 1990 an, merupakan postur seniman yang terlaris di dunia saat itu.
Beberapa lagu yang sempat dibawakan Whitney Houston menjadi hits di antara nya hits adalah How Will I Know, Tabungan All My Love for You, dan I Will Always Love You. Dia memenangkan Grammy multiple termasuk album dan Rekaman Terbaik.

Hi hi hi hiii....