Lusia Kus Anna | Asep Candra
SHUTTERSTOCK
TERKAIT:
KOMPAS.com - Orang-orang berkepribadian terbuka alias ekstrovert sebenarnya adalah orang yang berbahagia. Kebahagiaan tersebut ternyata berawal dari ingatan mereka akan masa lalu.
Menurut penelitian, si ekstrovert biasanya lebih mengingat hal-hal positif dari masa lalunya dibanding orang dengan kepribadian lainnya. Jurang kebahagiaan antara orang yang ekstrovert terutama terlihat dengan orang yang berkepribadian nerotik yang memiliki ciri pencemas dan mudah marah.
"Kami menemukan orang yang sangat ekstrovert sangat bahagia dengan hidupnya karena mereka lebih menyimpan kenangan-kenangan positif dan lebih sedikit memiliki pikiran negatif serta penyesalan," kata Ryan Howell, psikolog dari San Francisco State University.
Sementara itu, orang berkepribadian nerotik memiliki pandangan akan masa lalu yang bertolak belakang dengan si ekstrovert. Akibatnya mereka pun sering merasa tak bahagia.
Howell dan timnya mewawancara 754 mahasiswa tentang kepribadian, kepuasan hidup dan memori personal. Hasilnya diketahui orang yang ekstrovert, yang ditandai dengan penuh energi dan lebih suka ditemani orang lain, lebih sering mengingat hal-hal menyenangkan dari masa lalunya ketimbang memori yang membuat sedih.
Melihat masa lalu dengan positif ternyata sangat berkaitan dengan kepuasan hidup seseorang. Untuk orang bertipe nerotik, makin banyak memori negatif dari masa lalunya, makin hidupnya jauh dari bahagia.
Meski kepribadian sulit untuk diubah, namun menurut Howell kita masih bisa mengubah cara pandang kita. "Melupakan hal-hal negatif dan menggantinya dengan hal yang positif bisa meningkatkan kepuasan hidup," katanya.
Menurut penelitian, si ekstrovert biasanya lebih mengingat hal-hal positif dari masa lalunya dibanding orang dengan kepribadian lainnya. Jurang kebahagiaan antara orang yang ekstrovert terutama terlihat dengan orang yang berkepribadian nerotik yang memiliki ciri pencemas dan mudah marah.
"Kami menemukan orang yang sangat ekstrovert sangat bahagia dengan hidupnya karena mereka lebih menyimpan kenangan-kenangan positif dan lebih sedikit memiliki pikiran negatif serta penyesalan," kata Ryan Howell, psikolog dari San Francisco State University.
Sementara itu, orang berkepribadian nerotik memiliki pandangan akan masa lalu yang bertolak belakang dengan si ekstrovert. Akibatnya mereka pun sering merasa tak bahagia.
Howell dan timnya mewawancara 754 mahasiswa tentang kepribadian, kepuasan hidup dan memori personal. Hasilnya diketahui orang yang ekstrovert, yang ditandai dengan penuh energi dan lebih suka ditemani orang lain, lebih sering mengingat hal-hal menyenangkan dari masa lalunya ketimbang memori yang membuat sedih.
Melihat masa lalu dengan positif ternyata sangat berkaitan dengan kepuasan hidup seseorang. Untuk orang bertipe nerotik, makin banyak memori negatif dari masa lalunya, makin hidupnya jauh dari bahagia.
Meski kepribadian sulit untuk diubah, namun menurut Howell kita masih bisa mengubah cara pandang kita. "Melupakan hal-hal negatif dan menggantinya dengan hal yang positif bisa meningkatkan kepuasan hidup," katanya.