Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Selasa, 21 Februari 2012

Bye-bye Mual bagi Ibu Hamil

detail berita

MENGALAMI mual dan muntah saat awal kehamilan sangat lumrah terjadi pada calon ibu. “Sabar saja, nanti juga hilang sendiri!” itulah nasihat yang acapkali dilontarkan kepada ibu hamil.

Kalau sedang mengalaminya, sepertinya nasihat sabar saja tak cukup ya Moms. Yuk, cari tahu penyebab dan cara mengatasinya dari dr Batara I Sirait SpOG.  

Konon emesis gravidarum atau gejala yang biasa disebutmorning sickness (perasaan mual dan ingin muntah) terjadi pada masa tiga bulan awal kehamilan.

“Istilah ini sebenarnya kurang tepat karena mual dan muntah yang dialami sering berlangsung sepanjang hari,” buka Batara.

Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebabnya, namun hal ini kerap dihubungkan dengan beragam faktor seperti meningkatnya berbagai hormon dan pengaruh psikologis.

Kenali si Morning Sickness

Emesis gravidarum atau yang lebih dikenal dengan sebutan morning sickness umumnya terjadi pada awal kehamilan yakni trimester pertama. Kondisi ini biasanya dialami 70 - 80 persen calon ibu yang disebabkan meningkatnya kadar hormon esterogen dan progesteron.

Gejala emesis merupakan hal yang normal dan lumrah terjadi pada bumil. Namun, ada juga emesis yang wajib diwaspadai yaitu hiperemesis gravidarum.

“Penderita hiperemesis gravidarum sudah dianggap nggak wajar karena frekuensi muntah yang berlebihan, wajah yang memucat layaknya orang sakit. Selain itu, hiperemesis gravidarum menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan sehingga penderita harus dirawat di rumah sakit,” jelas Batara.

Penyebab Mual

Mual dan muntah sering kali membuat bumil sulit makan, sekalipun yang tersaji makanan favoritnya. Ada beberapa penyebab timbulnya rasa mual yang kemudian mengakibatkan muntah:

1. Hormon esterogen, progesteron, dan HCG

Saat hamil terjadi peningkatan hormon esterogen dan progesteron yang memengaruhi sistem pencernaan. Akibatnya proses mencerna membutuhkan waktu lebih lama hingga memicu rasa mual. Sedangkan hormon HCG yang keluar melalui aliran darah juga berujung timbulnya rasa mual.

2. Makanan

Hindari makanan yang dapat memicu produksi gas seperti kol dan taoge. Produksi gas yang berlebihan dapat menimbulkan rasa mual dan menyebabkan muntah.

3. Peningkatan sensivitas bau dan rasa

Hindari Obat Antimual!Okezon.com

Tingkat perasaan mual pada setiap BuMil tentulah berbeda. Ada yang merasakan mual biasa saja dan hanya waktu tertentu saja. Namun, ada juga bumil yang merasakan mualnya hingga muntah sepanjang hari dan memerlukan pengobatan.

Jika bumil mengalami kondisi seperti itu, sebaiknya jangan sembarang menggunakan obat anti mual untuk mengatasi morning sickness.

“Mual dan muntah yang biasa terjadi pada usia kehamilan 4-8 minggu ini dapat mengalami tahap ‘puncak penderitaan’ pada usia 12-14 bahkan sampai 20 minggu usia kehamilan. Prinsipnya bila calon ibu masih bisa mengonsumsi makanan, itu masih dianggap wajar sehingga tidak memerlukan obat antimual,” urai Batara.

Bila calon ibu banyak mengonsumsi obat anti mual yang bukan anjuran dokter, dapat membahayakan janin. Mulai dari keguguran, cacat bawaan yang terlihat jelas atau yang baru terlihat kemudian hari hingga menyebabkan kematian.

Obat yang diminum wanita hamil bisa memengaruhi janin melalui beberapa cara, baik itu secara langsung bekerja pada janin yang menyebabkan kerusakan dan kelainan perkembangan atau kematian. Selain itu dapat memengaruhi fungsi plasenta, biasanya dengan cara mengerutkan pembuluh darah serta mengurangi pertukaran oksigen dan zat gizi antara janin dan ibu. (Sumber: Mom & Kiddie) (tty)

Hi hi hi hiii....