Ditulis oleh Administrator
Tuesday, 19 October 2010
BUMIAYU - Seorang anak penderita gizi buruk kembali ditemukan di Kabupaten Brebes. Kali ini di Kecamatan Bantarkawung. Penderita bernama Lilis Mulyati (10), anak nomor tiga pasangan Sa'i (60) dan Caskem (40), warga Dukuh Babakan, Desa Banjarsari, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, ini dirawat di bangsal perawatan RSI Siti Asiyah, Bumiayu.
’’Pasien masuk pada Senin (18/10) sekitar pukul 21.00 WIB, dalam kondisi yang sudah sangat lemah," kata dr Toiful Hachim, dokter yang merawat Lilis saat ditemui Radar kemarin (19/10).
CEGAH INFEKSI
Menurut Toiful, saat diterima di RSI Siti Asiyah, kondisi umum kesehatan maupun kesadaran Lilis dalam keadan lemah. Karenanya, lanjut dia, pihak RSI segera melakukan penanganan sesuai standar penanganan terhadap kasus gizi buruk. Di antaranya, menjaga agar pasien tidak kedinginan dan mencegah terjadinya infeksi.
’’Selain itu kita juga lakukan pemeriksaan kesehatan lain termasuk foto rontgen dan cek laboratorium. Langkah tersebut ditempuh guna mengetahui apakah penderita, serta apakah penderita terjangkit penyakit lain seperti infeksi yang biasanya menyertai dalam kasus gizi buruk," terang Toiful.
Dari hasil penanganan yang telah dilaksanakan, dijelaskan Toiful, diketahui Lilis positif menderita gizi buruk. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya beberapa tanda-tanda fisik diantaranya, rambut mudah dicabut, mata cekung, air mata kering, perut buncit, dan tulang iga yang melebar.
’’Selain itu, penderita juga mengalami kekurangan berat badan. Saat ini dia hanya memiliki berat badan 15 kilogram," kata Toiful.
Idealnya, menurut Toiful, untuk anak seusia Lilis memiliki berat badan 28 kilogram. Kondisi ini, dikatakan Toiful, akibat kurangnya asupan gizi mikro maupun makro.
’’Pemicu terjadinya kondisi seperti ini sedianya sudah dapat diketahui sejak lama. Dengan kata lain, penderita sejak lama kekurangan asupan gizi. Di antaranya, kekurangan makanan, asupan susu sejak lahir, maupun asupan glukosa," jelasnya.
Hingga kemarin siang, kondisi Lilis masih dalam keadaan lemah. Meski dia terdengar menangis, namun tidak mengeluarkan air mata.
Sementara Sa'i, ayah Lilis mengatakan, kondisi anaknya tersebut memburuk sejak satu bulan terakhir ini. Kondisi itu diperparah sejak 15 hari terakhir, Lilis sudah tidak mau lagi makan nasi ataupun makanan padat lainnya.
’’Kalau makan paling hanya beberapa sendok. Dia hanya mau minum air saja, itupun hanya sedikit. Selain itu, perutnya semakin membuncit dan mengeras, sehingga kemarin saya putuskan untuk masuk ke rumah sakit ini," ungkapnya.
Sa'i mengaku, untuk mendapatkan perawatan kesehatan bagi anaknya tersebut, dia menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
BELUM ADA LAPORAN
Untuk dapat menopang kebutuhan ekonomi sehari-hari, dia bersama istrinya bekerja sebagai buruh tani. Dengan penghasilan yang pas-pasan disertai dengan minimnya pengetahuan mengenai pentingnya asupan gizi bagi anak-anaknya.
Sementara, Camat Bantarkawung Edi Sudarmanto SIP saat dikonfirmasi melalui telepon mengaku, pihaknya belum meneriman laporan adanya temuan penderita gizi buruk di wilayah ini. Untuk itu pihaknya akan segera berkoordinasi dengan petugas kesehatan setempat. ’’Kita akan koordinasikan dengan petugas Puskesmas, sekaligus menentukan langkah yang akan kita lakukan membantu penanganannya," kata Edi. (pri)http://www.radartegal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar