Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Minggu, 19 Desember 2010

Rencana Pembangunan Monumen Dipertanyakan


Pasar merupakan pusat perokonomian.

BREBES - Rencana Pemerintah Kabupaten Brebes untuk membangun monumen pahlawan dipertanyatakan sejumlah kalangan masyarakat. Pasalnya selain nilai anggaran pembangunannya yang dianggap terlalu besar, pemilihan lokasi pembangunan yakni di Pusat Grosir Pesantunan juga dinilai mengorbankan kepentingan masyarakat banyak.

Aktivis LSM Gerakan Berantas Korupsi (Gebrak) Brebes Darwanto Minggu (19/12) mengatakan, rencana Pemkab Brebes membangun monumen pahlawan dengan membongkar bangunan sentra grosir bawang di sebelah barat Kali Pemali sangat tidak rasional. Sebab, katanya, selama ini lokasi tersebut menjadi pusat perekonomian rakyat kecil dan pusat transaksi bawang merah terbesar di Kabupaten Brebes.

"Jika ini tetap dilaksanakan, berarti Pemkab sangat tidak cerdas dengan mengorbankan nasib petani, buruh butik bawang dan masyarakat lain yang sudah memanfaatkan ekonomi dari tempat tersebut," ujarnya.

Pemerhati Brebes Alfian Nazri menganggap, rencana Pemkab Brebes mengganggarkan senilai Rp 1,8 miliar untuk pembangunan sebuah patung sejarah Brebes tidak jelas dan tidak menggunakan azas skala prioritas. "Kalau memang betul sebaiknya ditunda dulu, mengingat masih banyak masyarakat yang tingkat kesejahteraannya kecil. Lebih baik untuk pedagang kaki lima. Biar kesejahteraannya tercukupi, diberi modal pinjaman tanpa agunan atau dihibahkan saja. Itu kan lebih baik," ujarnya.

BELUM PASTI

Asisten 1 Sekda Brebes Drs HM Supriyono saat dikonfirmasi wartawan menyatakan, pembangunan monumen pahlawan tersebut baru sebatas wacana. Menurutnya, sebenarnya masalah pembangunan patung sejarah itu atas usulan dari para pelaku sejarah dan pejuang Brebes yang saat ini masih hidup. "Yang perlu diingat adalah bahwa pembangunan patung sejarah itu yang dulunya berada di lokasi Alun-alun Brebes kemudian dibongkar, karena adanya rehabilitasi total terhadap Alun-alun. Jadi intinya Pemkab hanya memindahkan ke lokasi lain," ucap Supriyono.

Supriyono mengatakan, pihaknya hingga saat ini bahkan belum dapat memastikan nilai anggaran maupun lokasi pembangunannya. "Saya belum tahu biaya pembangunan patung sejarah tersebut menelan angaran hingga Rp 1,8 miliar. Masalah lokasinya di sebelah barat Sungai Pemali itu juga belum deal," tandasnya.

Lebih lanjut dia memastikan, hingga saat ini pihaknya masih terbuka untuk menampung aspirasi yang berkembang di masyarakat. "Pemkab masih akan membahasnya lagi dengan instansi-intansi terkait, kalau ada pemikiran lain bisa dikomunikasikan" tandasnya. (cw1).Radar Tegal.

Tidak ada komentar:

Hi hi hi hiii....