Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Selasa, 21 Desember 2010

Jembatan Sungai Keruh Putus


Tahun 2009 jembatan Kalierang juga mengalami ancaman putus karena dari sisi sebelah utara sudah ada longsor, namun pemda Brebes belum mengambil tindakan.

SIRAMPOG - Sedikitnya 1.980 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Desa Plompong, Kecamatan Sirampog terisolir menyusul putusnya jembatan Sungai Keruh pada Senin (20/12) pukul 21.30 WIB. Jembatan itu merupakan satu-satunya fasilitas penghubung menuju Sirampog maupun menuju desa-desa lainnya di Kecamatan Sirampog.

Jembatan yang memiliki panjang sekitar 90 meter dengn lebar 2,5 meter tersebut putus setelah sayap badan jembatan bagian utara dihantam terjangan banjir. Terjangan arus sungai mengakibatkan robohnya bangunan sayap beserta badan jalan sepanjang lebih kurang 19 meter.

"Jalur transportasi baik kendaraan roda empat maupun roda dua tidak dapat melalui jembatan tersebut, begitu juga dengan pejalan kaki tidak bisa lewat," kata Ikhya Ulumudin SPd, Kades Plompong saat ditemui di lokasi putusnya jembatan Selasa (21/12) kemarin.

Dikatakan Ikhya, akibat putusnya jembatan tersebut sebanyak 10 ribu lebih warga di desanya tidak dapat lagi mengakses keluar wilayah desa. Untuk keluar desa, warga terpaksa menggunakan jalur alternatif dengan konsekuensi bertambahnya jarak tempuh sekitar 8 kilometer, melalui Kecamatan Paguyangan dan Bumiayu.

"Jika sebelumnya untuk menuju kantor kecamatan Sirampog dapat ditempuh dalam waktu 15 menit, namun akibat putusnya jembatan terpaksa harus memutar dengan waktu perjalan 1 jam lebih lama. Ini sangat merepotkan warga yang mayoritas bergerak di sektor pertanian dalam pendistribusian hasil tanamannya," terang Ikhya.

Putusnya jembatan Sungai Keruh tersebut menurut Ikhya terjadi setelah adanya perubahan alur sungai. Di mana sebelumna arus sungai cenderung mengarah ke bagian selatan, namun akhir-akhir ini justru menggerus sisi utara sungai. "Sungai Keruh sendiri memiliki karakterisik jika sedang banjir memiliki arus yang sangat kuat, selain terjangan air, sungai juga membawa material seperti batu-batu besar. Sehingga jika sedang banjir, air dengan mudah menghanyutkan lahan pertanian maupun bangunan jembatan," ungkap Ikhya.

Menurut dia, sebelumnya pemerintah desa telah menyampaikan laporan mengenai kondisi salah satu pilar jambatan yang dalam keadaan kritis. Hanya saja penanganan belum sempat dilakukan, Sungai Keruh telah lebih dahulu banjir hingga mengakibatkan putusnya jembatan tersebut.

"Jembatan ini selesai dibangun pada awal tahun 2008, setelah jembatan lama putus akibat terjangan banjir. Warga sangat merasa senang dengan diselesaikannya pembangunan jembatan saat itu, namun baru dua tahun ternyata saat ini jembatan kembali putus," kata Ikhya.

Pihaknya berharap perbaikan jembatan dapat segera dilaksanakan. Sehingga warga tidak lagi mengalami kendala dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Putusnya jembatan ini telah dilaporkan ke Pemkab. (pri).radar tegal.

Tidak ada komentar:

Hi hi hi hiii....