UNTUK menghitung Hari Perkiraan Lahir (HPL), diperlukan rumus Naegele. Hanya saja, Moms perlu mengingat kapan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
Dan untuk menghitungnya ada dua cara:
Jika HPHT Moms ada pada bulan Januari – Maret
Rumusnya: (HPHT + 7 hari), (bulan + 9), (tahun saat haid terakhir). Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010) atau 17 Oktober 2010.
Jika HPHT Moms ada pada bulan April – Desember
Rumusnya: (HPHT + 7 hari), (bulan – 3),
(tahun saat haid terakhir + 1). Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir (10 + 7), (10 - 3), (2010 + 1) atau 17 Juli 2011.
Metoda ini akan mendekati ketepatan jika siklus haid teratur (28-30 hari). Dan hanya berkisar lima persen bayi yang akan lahir sesuai perhitungan ini. Sebab perkiraan tanggal persalinan sering kali meleset antara tujuh hari sebelum atau setelah tanggal yang dihitung.
Minggu vs Bulan
Secara tradisional usia kehamilan sering dinyatakan dalam bulan. Dan, rata-rata usia kehamilan normal adalah 9 bulan 10 hari terhitung dari hari pertama haid terakhir (2 minggu sebelum pembuahan).
Tapi ternyata, kehamilan ini bisa berlangsung kurang dari 40 minggu (berkisar 38 minggu) atau lebih dari 40 minggu (42 minggu). Wah, kok 40 minggu, itu kan 10 bulan. Jangan bingung Moms! Untuk mengonversinya ke dalam hitungan minggu, mudah kok.
Caranya, satu bulan dirata-ratakan 30 hari, bukan 4 minggu. Selanjutnya usia kehamilan dalam minggu dikalikan 7 sehingga didapat usia hamil dalam hari, lalu dibagi 30 hari.
Contoh, usia kehamilan 9 bulan 10 hari, untuk mengonversikannya ke dalam “bulan”; (40 minggu x 7 = 280 hari). Lalu (280 hari : 30 hari) = 9 bulan sisa 10 hari atau lebih dikenal 9 bulan 10 hari.
Pembagian usia kehamilan juga sering dibagi per tiga bulanan (trimester). Trimester pertama berarti kehamilan 0 – 14 minggu, trimester kedua berarti kehamilan 14 – 28 minggu, dan trimester ketiga berarti kehamilan 28 – 42 minggu.
(Mom& Kiddie//tty)
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar