Ilustrasi: Sesuai dengan tulisan artikal.
Bantarkawung, cingsingsehat.com. Gambar di atas memprlihatkan kepada kita, seorang tukang ojek membawa seorang penumpang, dengan membonceng dengan gaya perempuan.
Sugimin 35 tahun, seorang tukang ojek yang bertempat tinggal di Cikuning desa Terlaya sudah lama menggeluti pekerjaannya menjadi tukang ojek. Dengan perawakan tubuh yang tinggi besar, berat 90 kg dan tinggi 170 cm, penumpangpun merasa nyaman apabila menggunakan jasa Sugimin ini,. Betapa tidak, karena bagi pengendara motor yang mempunyai jangkauan kaki yang panjang dan kokoh, akan mudah menjaga laju motor ketika melewati medan yang sulit dan jalan yang licin, dengan kaki yang mudah menjangkau tanah otomatis segala kemungkinan motor apabila akan roboh, kaki yang kokoh akan dengan mudah pasang kuda – kuda , sehingga motorpun tadak roboh dan penumpangpun tidak merasa khawatir akan terjatuh, dan akan tetap nyaman berada duduk tenang di boncengannnya.
Namun bagi Pa Sarip ( 50 tahun) seperti yang terlihat pada gambar , kekhawatiran tetap ada karena ia jarang sekali naik sepeda motor. Apabila membonceng sepeda motor kepada siapapun , ia lebih suka membonceng dengan gaya perempuan . Dengan rasa penasaran cinsingsehat berusaha mencari tahu alasannya. Keterangan yang diperoleh dari masyarakat sekitar, tidak ada alasan yang mendasar, “ Pa Sarip yang membonceng dengan gaya perempuan karena ingin diperhatikan oleh orang banyak dan ingin dimuat di blog cingsingsehat.com, biar terkenal” celoteh seseorang yang tidak mau disebut namanya. Aya – aya wae Pa Sarip teh, huuuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar