Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Selasa, 03 Mei 2011

TNI Tembak Mati Empat Perompak

  • Lagi, 13 WNI Disandera
JAKARTA- Pasukan elite TNI menembak mati empat perompak Somalia yang menyandera 20 WNI anak buah kapal (ABK) MV Sinar Kudus. Penyerbuan itu dilakukan Minggu (1/5) malam setelah uang tebusan 4,5 juta dolar AS diserahkan kepada gerombolan perompak.

Sementara itu, tak lama setelah ABK MV Sinar Kudus dibebaskan, 13 WNI lainnya yang menjadi awak kapal tanker berbendera Singapura, MT Gemini, juga dibajak perompak Somalia.
Kapal itu membawa 28.000 ton minyak sawit mentah dari Indonesia yang hendak dikirim ke Kenya. Pemerintah Indonesia bersama pemerintah Singapura tengah berkoordinasi untuk membebaskan kapal yang juga diawaki lima warga China, empat warga Korea Selatan, dan empat warga Myanmar itu.

Menurut Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, penyerbuan terhadap empat perompak dilakukan sesaat setelah uang tebusan diserahkan dan 20 sandera dipastikan aman.

”Empat pembajak dilumpuhkan dan jatuh ke laut. Jenazah mereka tidak bisa kami temukan, namun speedboatnya bisa ditarik dan dinaikkan ke kapal untuk dibawa ke Indonesia. Tidak ada personel TNI yang terluka,” ungkapnya dalam jumpa pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (2/5).
Ada sekitar 35 perompak yang menyandera MV Sinar Kudus. Setelah uang tebusan diserahkan, mereka meninggalkan kapal secara bergelombang. Sebagian masih mengawal kapal yang membawa muatan bijih nikel senilai Rp 1,5 triliun itu hingga ke laut lepas.

Begitu rombongan perompak terakhir yang berjumlah empat orang itu turun dari kapal dengan perahu kayu, pasukan gabungan Kopassus, Marinir, dan Kostrad langsung mengejar dengan kapal sea rider dan helikopter hingga akhirnya terjadi baku tembak.

Setelah aman, lanjutnya, dilakukan sterilisasi. Sebab, masih ada kemungkinan terdapat pembajak yang berada di MV Sinar Kudus. Setelah dicek dan dinyatakan tak ada bahaya lagi, pasukan TNI mengawal kapal itu hingga pelabuhan Wa Salala, Oman untuk mengisi perbekalan sebelum meneruskan perjalanan ke Rotterdam, Belanda.
Dalam operasi pembebasan sandera tersebut, TNI mengerahkan KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdanakusumah yang berisi 800 tentara. Sebanyak 300 di antaranya pasukan elite Kopassus, Marinir dan Kostrad.

Lego Jangkar

Adapun penggunaan uang tebusan dilakukan untuk memastikan seluruh ABK sudah berada di kapal. Sebab pada umumnya, ABK yang disandera sering dipindah dan jumlah mereka di kapal tidak lengkap.
”Dalam proses dropping uang tebusan, helikopter sampai lima kali berputar hanya untuk memastikan jumlah ABK lengkap 20 orang,” tandasnya.

Menurut dia, penyerbuan tersebut sudah direncanakan sejak tanggal 13 April.
“Tanggal 13 April sudah ada rencana penindakan. Yang pertama dalam pelaksanaan (pembayaran) tebusan, harus dipastikan keselamatan ABK Sinar Kudus. Yang kedua pada saat pelepasan, akan dilaksanakan tindakan militer terhadap perompak,” ujarnya.

Dia menjelaskan lebih lanjut, keputusan mengenai pembebasan sandera diambil dalam rapat yang dihadiri oleh Menko Polhukam, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala BIN. Pada 27 April, dalam rapat khusus yang dipimpin presiden, diputuskan bahwa ABK harus dibebaskan dan diselamatkan terlebih dahulu. Setelah itu, baru melaksanakan aksi militer terhadap perompak.

”Yang ketiga adalah agar mengawal KM Sinar Kudus setelah dibebaskan,” jelasnya.
Sebenarnya, kata dia, dropping uang tebusan direncanakan pada 28 April. Namun hal itu dibatalkan, karena penyandera meminta tambahan uang tebusan. Dua hari kemudian, dropping dilaksanakan dengan pesawat menuju ke daerah sasaran. Tebusan tersebut kemudian dibawa ke MV Sinar Kudus, dihitung, dicek keasliannya, lalu dibagikan kepada kelompok yang terlibat.

”Investor mendapat bagian 50 persen, pembajak 30 persen, dan tokoh informal serta penjaga atau sea guard masing-masing 10 persen. Pada saat dropping dan penghitungan, helikopter dan pasukan sudah siap melakukan tindakan sebagaimana yang direncanakan,” tambahnya.
Ternyata penghitungan uang memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 20 jam, sehingga semua perompak bermalam di kapal. Baru pada pagi harinya, pembajak secara berangsur-angsur turun.
Agus menuturkan, beberapa catatan menjadi bahan pertimbangan sebelum aksi pembebasan dilakukan. Antara lain hasil deteksi helikopter yang melaporkan bahwa kapal Sinar Kudus dilegojangkarkan bersama delapan kapal lainnya yang dibajak.

”Selama ini, belum ada negara yang membebaskan kapal saat lego jangkar. Kapal-kapal yang dibajak dilego jangkar di kota-kota yang mayoritas terdiri atas pembajak. TNI tidak memiliki akses langsung yang bisa melaporkan perkembangan setiap saat,” tuturnya.
Setiap kapal yang dibajak, dijaga perompak. Ada 15-20 kelompok pembajak yang terorganisasi dengan baik. Rata-rata jumlah anggota per kelompok 50 orang.

Patroli Bersama

Menyangkut pembebasan 13 WNI awak kapal MT Gemini yang disandera, Panglima TNI mengatakan bahwa pemerintah RI akan berkoordinasi dengan pemerintah Singapura. Upaya pembebasan kemungkinan akan dilakukan oleh Satuan Tugas TNI yang melakukan operasi militer di Somalia. Pemilik kapal MT Gemini, Glory Ship Management, menyatakan kapal itu dibajak para perompak pada Sabtu (30/4), sewaktu kapal tersebut berlayar menuju kota pelabuhan Mombasa, Kenya.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso berharap pasukan TNI bekerja sama dengan militer Singapura untuk melakukan operasi militer guna membebaskan awak MT Gemini. Ia yakin pasukan TNI dapat melakukan hal tersebut, sebab pada dasarnya TNI telah terlatih dan memiliki kemampuan.

Dia menyayangkan sikap pemerintah yang terus mengedepankan negosiasi yang berujung pada keluarnya uang tebusan. Jika hal tersebut terus dilakukan, maka Indonesia dapat dipandang sebelah mata oleh dunia.
Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, pemerintah Indonesia mendorong agar kerja sama internasional antarnegara di bawah naungan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) diperkokoh. Bila perlu dilakukan aksi bersama antarnegara yang dikomandoi PBB. Itu diperlukan guna mengatasi maraknya perompakan di perairan Somalia.

Menurutnya, jika dilakukan masing-masing negara, penanganan perompakan lebih sulit, seperti yang ditempuh Inggris, Amerika Serikat, atau Belanda. Pasalnya, jika negara tertentu masuk ke perairan Somalia,  berarti terjadi pelanggaran kedaulatan negara oleh negara bersangkutan. Karena itu, perlu peran PBB untuk mengatasi persoalan tersebut.
Menhub mengatakan, aksi antarnegara bisa dilakukan dengan patroli laut bersama di perairan Somalia oleh kapal perang dari berbagai belahan dunia yang menggunakan kawasan itu untuk jalur pelayaran. Jika penjagaan dilakukan terus-menerus, dipastikan perompakan akan hilang.

Pemerintah RI juga tengah mengkaji penempatan kapal perang TNI di perairan internasional yang rawan perompakan, terutama di Somalia. Kapal perang itu untuk mengawal kapal-kapal berbendera Indonesia.

Menurutnya, jalur pelayaran tidak mungkin diubah karena pelayaran melalui perairan Somalia dianggap lebih dekat dan murah. Jalur Terusan Suez yang melewati perairan Somalia menjadi favorit kapal-kapal internasional dari Lautan Hindia ke Eropa, karena lebih pendek dan efisien dibandingkan melalui Tanjung Harapan yang harus memutar.
Sebagaimana diketahui,  kapal MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk dibajak perompak di perairan Teluk Aden, Laut Merah, kawasan Terusan Suez. Saat ini masih terdapat 25 kapal dari berbagai negara yang dibajak perompak Somalia di sekitar perairan itu. (H28,bn,K32,J22,dtc,ant-25,59)

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Hi hi hi hiii....