Friday, 29 April 2011
TONJONG - Kemacetan panjang terjadi di tanjakan Ciregol ruas jalan utama Tegal-Purwokerto wilayah Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Jumat (29/4). Kondisi itu disebabkan tergulingnya sebuah truk tronton, tepat di lokasi kerusakan jalan Ciregol.
Antrian kendaraan terlihat mengular di sepanjang jalan, baik dari arah utara maupun selatan. Sejumlah warga di sekitar lokasi mengatakan, truk tronton bernopol B 9399 MV itu terguling saat mencoba menaiki tanjakan ciregol dari arah utara sekitar pukul 09.00 WIB.
"Padahal muatannya hanya separo berupa tanah arugan, tapi saat menanjak tidak kuat sehingga mundur dan akhirnya terguling, beruntung sopirnya selamat," kata Dedi (27) warga Kutamendala, yang semenjak terjadinya tanah amblas dia berprofesi sebagai petugas tidak resmi membantu mengatur kendaraan.
Menurut dia, semejak badan jalan di Tanjakan Ciregol amblas, sering terjadi insien kecelakaan. Baik dialami pengguna sepeda motor maupun kendaraan besar lainnya. Hal itu dikarenakan terjadinya perubahan permukaan jalan yang mengakibatkan kodisi tanjakan semakin terjal. "Sering sekali, setiap hari selalu ada sepeda motor yang terjatuh di lokasi ini. Karena medannya yang cukup sulit dilalui," ungkapnya.
Meski sejauh ini kecelakaan di lokasi tersebut tidak sampai menjatuhkan korban jiwa, namun masyarakat berharap perbaikan dapat secepatnya dilakukan. Terlebih dengan kondisii jalan Kabupaten Linggapura-Kutamendala sebagai jalan alternatif, kondisinya saat ini rusak berat.
"Jika sebelumnya kendaraan kecil bisa melalui jalur alternatif, namun saat ini kebanyakan lebih memilih untuk melalui jalan utama meskipun harus melalui tanjakan Ciregol. Sebab jalur alternatif kondisinya sudah rusak sekali, sebagai warga kami hanya berharap perbaikan bisa secepatnya diselesaikan," kata Wuryanto SPd, warga yang setiap hari melintas jalan itu untuk bertugas sebagai PNS di Margasari.
Ungkapan yang sama juga dilontarkan Hermawan (47), seorang pengemudi perusahaan ekspedisi yang melayani jalur Purwokerto-Cirebon. "Tidak ada pilihan, lewat Ciregol berbahaya konsekuensinya terguling atau mesin mogok. Kalau lewat jalur alternatif selain mesin rusak, komponen lain seperti bagian kaki-kaki juga terancam rusak karena jalan yang rusak parah," tuturnya.
Kepala Pos Terpadu yang juga Kepala Terminal Bumiayu Ari Mardiono SIP saat dikonfirmasi di lokasi tanjakan Ciregol mengatakan, hingga saat ini arus lalu lintas di lokasi tersebut masih menggunakan sistem buka tutup bergantian. Selain itu antrian kendaraan juga disebabkan seiring dengan sedang dilakukannya pemadatan badan jalan, di bagian utara tanjakan yang selama ini selalu tergenang air.
"Saat ini upaya penanganan kondisi kerusakan sedang dilaksanakan oleh Binamarga, selain hanya dapat dilalui secara bergantian, badan jalan di bagian bawah tanjakan juga hanya dapat digunakan satu lajur, karena karena lajur lainnya tengah dipadatkan," jelasnya.
Menyikapi kondisi itu, bersama dengan tim terpadu yang berasal lintas instansi memantau perkembangan di lokasi tanjakan Ciregol selama 24 jam. Denga tujuan utama membantu serta mengawal kelancaran lalu lintas. (pri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar