Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Kamis, 05 Mei 2011

Sungai Keruh Kembali Ancam Jembatan

BUMIAYU - Cukup tingginya intensitas hujan yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Selatan Kabupaten Brebes, memicu terjadinya banjir di dua sungai besar yang melintas di Kecamatan Bumiayu, yakni Sungai Keruh dan Sungai Erang.
Akibat kondisi tersebut, alur Sungai Keruh di jalan lingkar wilayah Dukuh Blere Desa Adisana Kecamatan Bumiayu, yang sebelumnya telah mendapat normalisasi Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air (PSDA) Provinsi Jawa Tengah dan selesai pada pertengahan buan Maret lalu, saat ini kondisinya kembali seperti semula. Bahkan alur sungai mengancam keberadaan sayap jembatan dan menggerus lahan pertanian.
"Meskipun tidak sebesar sebelumnya, banjir di Sungai Keruh sering terjadi akhir-akhir ini. Akibatnya alur sungai yang sebelumnya sudah dinormalisasi dan mengalir dibagian tengah sungai, sekarang justru kembali seperti semula yakni menggerus sisi utara jembatan," kata Herman (38), warga Dukuh Blere, Rabu (4/5).
Di lokasi jembatan, tampak sejumlah pekerja tengah memperbaiki bangunan bronjong yang juga mengalami kerusakan akibat terjangan arus sungai. Kembali berubahnya alur sungai, kemball memicu kekhawatiran warga terhadap keamanan kondisi jembatan.
"Kami khawatir jika kondisi ini dibiarkan, maka akan kembali merusak sayap jembatan yang berdampak pada penutupan lalu lintas di jalan lingkar seperti belum lama ini," lanjut Herman.
Sementara di aliran Sungai Erang, terjangan arus telah merusak bangunan gronsil (tanggul pencegah laju penggerusan sungai) yang berada tidak jauh dari jembatan Sungai Erang dalam kota, yang pembangunanya baru saja dirampungkan sekitar dua minggu lalu.
Kembali rusaknya sejumlah bangunan pengaman sungai ini, disayangkan oleh sejumlah kalangan. Salah satunya tokoh masyarakat yang juga aktivis LSM, Untung Imam Subagyo. Menurut dia, kondisi ini akibat lemahnya pengawasan dan perencanaan setiap pembangunan yang dilaksanakan. "Ini harus secepatnya disikapi, jangan sampai kondisinya semakin parah," kata Untung.
Sementara Kepala UPTD Pengairan Pemali Hulu Tasali, membenarkan kondi keruskaan yang kembali terjadi. Dikatakan, pihaknya telah menginventarisir untuk dijadikan bahan laporan ke kabupaten. (pri)
radar tegal

Tidak ada komentar:

Hi hi hi hiii....