Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Selasa, 08 Februari 2011

Melihat Lebih Dekat Manfaat dan Bahaya Jengkol

makanan paling bau, bau menyengat, biji-bijian polong
Bicara soal jengkol mungkin sebagian orang sudah sangat hafal dan familier dengan jenis makanan yang satu ini. Ngak cuma kenal, bahkan mungkin sobat salah satu diantara pecinta jengkol, hehe! atau.. Bahkan mungkin paling anti sama jengkol?

Namun kalau yang tidak suka jengkol saya tidak perlu bertanya lagi, karena banyak orang yang memusuhi tumbuhan polong yang berbau nggak enak ini. Namun saya sekarang berani bilang rugi lho kalo nggak suka makan jengkol!. Bukan mentang-mentang jengkol salah satu makanan pavorit saya, tapi ada rahasia di balik si bau ini.

Kalau kita bertanya makanan yang paling bau apa? Maka jawabannya adalah petai dan jengkol (biasanya sih itu). Karena memang kedua sayuran polong ini memiliki bau khas yang tidak enak. Jengkol berbentuk bulat gepeng, kulitnya tipis kecoklatan, berbau kurang sedap dan tentunya banyak juga orang yang suka (termasuk saya ). Selain nama jengkol ada panggilan lain buat jengkol yaitu jering mungkin diambil dari nama latinnya yaitu Pithecollobium Jiringa. Tumbuhan ini banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara termasuk negara kita Indonesia, namun yang lebih mencengangkan adalah Wilayah Indoensia yang paling banyak mengkonsumsi jengkol adalah Jawa Barat yang seharinya di konsumsi 100 ton (Wuih.. kaya tuh Juragan Jengkol hehe..!).

Kenapa Jawa Barat termasuk pengkonsumsi jengkol paling banyak saya kira bukan karena dibalik jengkol ada manfaatnya, tapi karena Jawa Barat terkenal pengkonsumsi sayur-mayur makanya sukunya dipanggil sunda kalau kata Mang Cepot mah SUNDA tuh artinya Suka Dadaunan (bener gak ya? Becanda..).

Balik lagi ke jengkol, pernah lihat pohon jengkol gak? Kalau belum saya kasih tahu ya. Pohon jengkol itu tingginya bisa mencapai 10-26 meter, buahnya berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit Warna buahnya lembayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Tiap polong dapat berisi 5-7 biji. Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna cokelat mengilap. Kalau waktu jaman perang ni cerita nenekku, kulit luar jengkol ini karena tebal dan alot suka dipakai sebagai anting-antingan, ngikutin anting Noni Belanda cuman bedanya kalo Noni belanda dari emas ini dari kulit luar jengkol, hehe!.

Yang paling saya suka dari jengkol adalah ketika jengkol ini dipasak baunya Wuih …. Langsung membayangkan nikmatnya jengkol dengan sambal dan nasi yang pulen =p~. Namun banyak juga orang yang gak suka baunya ini karena katanya bikin pusing kepala, tapi yang bikin pusing kepala saya sih
bau air kencingnya setelah kita mengkonsumsi jengkol. Saya aja pengkonsumsi jengkol pusing, apalagi sobat yang nggak makan jengkol . Lalu apa yang membuat air kencing kita jadi bau?

Ternyata di dalam biji jengkol ini terdapat zat asam amino yang mengandung unsur sulfur, ketika zat ini terpecah pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino akan membentuk unsur flavour yang sangat bau. H2S adalah nama zat yang terkenal sangat bau yang terbentuk dari flavour yang terpengaruh sulfur.

MANFAAT DAN BAHAYA JENGKOL
Menurut penelitian, si bau ini kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, vitamin C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin dan saponin. Ternyata jengkol adalah sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan yang kadarnya ternyata mengalahkan tempe yang terkenal sebagai sumber protein nabati yaitu 18,3 g per 100 g. Yang senang tempe sekarang beralih ke jengko mau nggak?, hehe!.

Untuk kandungan vitamin C, jengkol mengandung 80 mg pada 100 gram biji jengkol, dan angka kecukupan gizi untuk kita adalah 5 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa. Jengkol mengandung 4,7 g per 100 g zat besi, dan tentu saja kegunaan zat besi ini sangat banyak diantaranya adalah untuk menjaga kondisi tubuh kita agar tidak kekurangan darah (anemia), selain itu kekurangan zat besi dapat menyebabkan kita lemah, pucat dan kruagn bergairah, cepat marah (emosional) , tidak dapat berkonsentrasi dan cepat terkena infeksi. Karena memiliki kandungan zat besi inilah jengkol juga ternyata dapat mengurangi atau bahkan menyembuhkan gula darah (diabetes), boleh di coba deh tapi tetep konsultasi dulu ke doktor ahli ya!.

Selain itu, masih banyak keuntungan mengkonsumsi jengkol yaitu menguatkan tulang kita. Karena di dalam biji jengkol ternyata terdapat kalsium dan fosfor 140 mg per 100 g. boleh senang ni pengkonsumsi jengkol, karena tulang dan giginya
dapat terjaga juga metabolisme tubuh pun sehat. Jengkol juga mengandung efek diuretik yaitu memperbanyak buang air sehingga ada gunanya bagi penderita jantung.



Eit.. jangan senang dulu, ternyata di balik manfaatnya yang banyak, ternyata ada juga bahaya nya lho.

Ketika jengkol masuk kedalam sistem pencernaan kita, maka tersisalah salah satu zat yang bernama asam jengkolat (Jengkolat Acid) yang akan dibuang keginjal untuk selanjutnya menjadi urine (air kencing), namun karena asam jengkolat ini sangat susah larut dengan air maka ditakutkan mengendap di dalam ginjal yang akhirnya akan menyebabkan Jengkoleun (B.Sunda) atau Jengkolan.

Jengkolan terjadi ketika asam jengkolat ini tidak larut di dalam ginjal dan akhirnya mengendap sehingga menyebabkan kita susah untuk buang air seni. Namun jangan takut, Jengkolan tidak dapat terjadi apabila pH kita netral namun jika cenderung asam
maka asam jengkolat akan membentuk kristal tak larut. (pH normal lebih dari 7) Sebetulnya jengkolan bukan terjadi karena banyak atau tidaknya kita mengkonsumsi jengkol, namun dikarenakan faktor ketahanan tubuh kita, dan memang ada beberapa orang yang ginjalnya sangat anti terhadap asam jengkolat ini, sehingga apabila mereka mengkonsumsi jengkol maka akan langsung terkena jengkolan, namun ini hal ini masih di kaji sampai saat ini oleh para ahli, dan ada sebagian ahli yang mengatakan bahwa mungkin hal ini terjadi karena faktor genetik dan lingkungan. jadi sering- seringlah konsultasi atau periksalah tubuh Anda kepada doktor ahli agar Anda tahu dengan keadaan tubuh Anda sekarang.

TIPS AGAR MULUT DAN WC TIDAK BAU JENGKOL
Kalau sudah mengkonsumsi jengkol, tentu saja kita akan menikmatinya namun sebetulnya ada yang dirugikan lho yakni orang lain yang tidak mengkonsumsi jengkol, jadi intinya adalah korban yang tidak merasakan nikmat tapi menerima baunya . Berikut ini ada beberapa tips yang mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk anda penikmat jengkol.

1. Sebelum memasak jengkol, lebih baik rendam terlebih dahulu jengkol tersebut sekitar 12 jam, agar asam amino si penyebab bau jengkol tersebut dapat berkurang.

2. Jika punya halaman yang cukup luas, kita dapat mengubur jengkol tersebut sebelum di masak kurang lebih 2-3 hari, namun syaratnya jangan lagi musim hujan/kena air,
nanti pas di buka udah bertunas.hihi..

3. Bau jengkol bisa dikurangi dengan cara merebusnya di dalam air yang sudah ditambah dengan sedikit abu gosok. Setelah empuk, cuci jengkol sampai abu gosoknya tidak menempel lagi di permukaan jengkol.

4. Coba juga dengan merebus jengkol bersama arang atau kapur sirih, setelah itu dikeprek (dipipihkan) bisa dibikin semur jengkol.

5. Untuk menghilangakan bau mulut, kita dapat mengkonsumsi kopi, ketimun atau beras mentah dan jangan lupa juga gosok gigi ya!

Dengan menjalankan lima tips diatas saya jamin mulut Anda dan WC Anda tidak akan bau jengkol. Hidup
jengkol!!! hehehe =p

OBAT UNTUK JENGKOLAN
Wah gimana ya jika kita terlanjur terkena wabah jengkola? mudah saja, silahkan minum kelapa hijau sebanyak satu gelas yang diberi garam dapur sebesar biji kacang hijau, diminum satu hari satu gelas.. Tapi yang teratur ya!

Tidak ada komentar:

Hi hi hi hiii....