Nasi Goreng Bang Obama PDF Print
Sunday, 14 November 2010
Saya kecewa karena Presiden AS, Barack Obama yang sempat empat tahun tinggal dan sekolah di Jakarta, ternyata mampir di Jakarta cuma sehari semalam sementara di India malah empat hari tiga malam.
Namun, kekecewaan saya terobati karena diundang oleh Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta untuk menghadiri orasi Barack Obama di Balairung Universitas Indonesia, di samping juga diundang oleh PresidenRIdanIbuHj AniBambang Yudhoyono untuk makan malam bersama Presiden Amerika Serikat beserta Ny Michelle Obama di Istana Merdeka. Biasanya sebelum makan malam apalagi dalam suasana resmi, saya makan sendiri terlebih dahulu berhubung kurang suka hidangan cateringyang disajikan.Tapi kali ini saya tidak sempat makan dahulu karena dua jam sebelum acara makan malam bersama bang Obama, saya masih harus menghadiri acara perayaan 20 tahun karya adibusana Anne Avanti yang sesama wong Semarang itu.
Maka saya hadir pada acara makan malam bersama bang Obama dan istri di Istana Negara dengan kondisi perut kosong melompong sehingga terpaksa melahap hidangan pada acara makan malam kenegaraan itu. Menu kali ini bersuasana nasionalis menjunjung tinggi karsa dan karya kebudayaan gastronomi bangsa Indonesia, sebab sama sekali tidak ada steak, cordonne blue, escalope, chateaubriand, escargot, nouvelle cousine, apalagi hamburger, hot dog, pizza, sashimi, sushi, taco, tetapi dibuka dengan bebek asap dengan telur puyuh.
Disusul mi bakso,nasi goreng,ayam kremes tanpa tulang, telur ceplok, sate daging sambal kacang,acar timun, kerupuk udang dan emping ditutup dengan pisang bakar dan es krim kopyor. Maka sedang penuh gairah melahap semua yang dihidangkan sampai piring bersih bahkan licin seolah tak pernah digunakan untuk makan. Suasana makin Nusantara, sebab musik pengiring makan malam kenegaraan bukan string quartett apalagi big band atau symphonic orchestra,namun kecapi suling dan bumbung bali yang semuanya dipergelarkan dengan alat musik asli Indonesia!
Pendek kata,pada saat itu saya merasa benar-benar bangga menjadi warga bangsa Indonesia,karena bisa ”memaksa” tidak kurang dari presiden negara teradikuasa di dunia masa kini,beserta istri untuk makan malam mi bakso dan nasi goreng di istana kepresidenan RI.Sebenarnya bang Obama bukan terpaksa, sebab pihak intel Indonesia sebelumnya sudah meneliti apa saja makanan kegemaran Obama di masa kanak-kanak tinggal dan sekolah di kawasan Menteng dan Tebet,Jakarta.
Lalu hasil penyidikan intel Indonesia itu dijabarkan menjadi menu hidangan makan-malam kenegaraan menyambut Presiden Amerika Serikat di Istana Merdeka! Dan yang mengharukan dan harus saya puji adalah gagasan menganugerahkan penghargaan kenegaraan dari Republik Indonesia kepada almarhum Ibunda Bang Obama,Dr Ann Dunham Soetoro, yang hasil karya penelitian sosiologisnya di Yogyakarta merupakan salah satu landasan pemberdayaan kaum perempuan dan kredit mikro pedesaan di Indonesia sebagai upaya pengentasan rakyat dari kemiskinan di Indonesia. Diplomasi penghargaan berdampingan dengan diplomasi nasi goreng memang merupakan dwitunggal diplomasi hubungan persahabatan antarbangsa yang paling sakti mandraguna tulus menyentuh sanubari dan nurani.
Tak terelakkan lagi suara bang Obama bergetar dalam mengucapkan terima kasih di dalam kata sambutannya atas penghargaan negara dan bangsa Indonesia yang dianugerahkan kepada almarhumah ibunda tercintanya. Dan suara bang Obama juga kembali bergetar terharu campur bahagia ketika mengucapkan kalimat dalam bahasa Indonesia campur Amerika Serikat ”Thank you for the bakso, the nasi goreng, the emping, the kerupuk, semuanya enak,” yang tentu saja spontan disambut tepuk tangan riuhrendah hadirin –termasuk Presiden ke-5 RI Megawati dan Ketua MPR RI, Taufik Kiemas, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan para dubes negara-negara sahabat– di ruang jamuan makan malam kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 9 November 2010 malam.
Semoga pujian Presiden AS, Barack Obama mampu menyadarkan bangsa Indonesia untuk mau dan mampu menghargai karsa dan karya bangsa sendiri. Seharusnya bangsa Indonesia lebih menghargai nasi goreng, mi bakso, sate, emping,kerupuk, gado-gado, ayam kremes ketimbang hot dog,hamburger, fried chicken, caesar salad, pizza, shusi, shasimi dan lain-lain karya peradaban dan kebudayaan bangsa asing itu! Seharusnya.(*)http://www.seputar-indonesia.com
JAYA SUPRANA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar