shutterstock
Kompas.com - Mengatur jarak kelahiran bukan hanya menyehatkan ibu dan bayi tapi juga berefek pada kecerdasan. Anak sulung yang lahir dua tahun lebih awal dari adiknya cenderung lebih cerdas dibanding anak yang jarak kelahirannya berdekatan.
Kesimpulan tersebut disampaikan Kasey Buckles, asisten profesor ekonomi dari Universitas Notre Dame. Menurutnya jarak kelahiran dua tahun paling ideal untuk kecerdasan anak.
Beberapa pendapat mengatakan memiliki anak yang jarak kelahirannya rapat bisa membuat anak tumbuh bersama sehingga punya teman sebaya. Sementara pendapat lain menyebutkan sebaiknya jarak kelahiran tidak berdekatan sehingga anak yang lebih tua bisa lebih mandiri saat si adik lahir.
"Ada banyak filosofi konvensional mengenai jarak kelahiran yang terbaik, tetapi belum banyak bukti ilmiah yang bisa membuktikan apa yang terbaik untuk anak mereka. Studi ini adalah yang pertama kalinya," kata Buckles.
Ia menjelaskan, bila jarak kelahiran kurang dari dua tahun, perhatian dan pengasuhan orangtua pada si kakak mungkin akan berkurang. "Dengan dua balita kecil yang harus diurus waktu orangtua akan tersita untuk mengasuh yang lebih kecil," katanya.
Bukan hanya itu, menurut penelitiannya usia si kakak yang beda sedikit dengan adiknya cenderung lebih sering menonton televisi di usia 3 tahun dan kurang suka membaca dibanding anak yang usianya beda 2 tahun atau lebih dengan adiknya.
Dalam penelitannya Buckles dan timnya melihat data 3.000 wanita yang melahirkan 5.000 pasang kakak beradik. Anak-anak itu kemudian dites membaca dan matematika saat mereka berusia 5 dan 7 tahun.
Hasilnya anak-anak yang berbeda usia 2 tahun atau lebih memiliki skor yang lebih tinggi dibanding anak yang usianya berbeda sedikit dengan si adik.
Kesimpulan tersebut disampaikan Kasey Buckles, asisten profesor ekonomi dari Universitas Notre Dame. Menurutnya jarak kelahiran dua tahun paling ideal untuk kecerdasan anak.
Beberapa pendapat mengatakan memiliki anak yang jarak kelahirannya rapat bisa membuat anak tumbuh bersama sehingga punya teman sebaya. Sementara pendapat lain menyebutkan sebaiknya jarak kelahiran tidak berdekatan sehingga anak yang lebih tua bisa lebih mandiri saat si adik lahir.
"Ada banyak filosofi konvensional mengenai jarak kelahiran yang terbaik, tetapi belum banyak bukti ilmiah yang bisa membuktikan apa yang terbaik untuk anak mereka. Studi ini adalah yang pertama kalinya," kata Buckles.
Ia menjelaskan, bila jarak kelahiran kurang dari dua tahun, perhatian dan pengasuhan orangtua pada si kakak mungkin akan berkurang. "Dengan dua balita kecil yang harus diurus waktu orangtua akan tersita untuk mengasuh yang lebih kecil," katanya.
Bukan hanya itu, menurut penelitiannya usia si kakak yang beda sedikit dengan adiknya cenderung lebih sering menonton televisi di usia 3 tahun dan kurang suka membaca dibanding anak yang usianya beda 2 tahun atau lebih dengan adiknya.
Dalam penelitannya Buckles dan timnya melihat data 3.000 wanita yang melahirkan 5.000 pasang kakak beradik. Anak-anak itu kemudian dites membaca dan matematika saat mereka berusia 5 dan 7 tahun.
Hasilnya anak-anak yang berbeda usia 2 tahun atau lebih memiliki skor yang lebih tinggi dibanding anak yang usianya berbeda sedikit dengan si adik.
Sayangnya hasil studi tidak menunjukkan apakah manfaat yang dirasakan si adik terkait jarak usia dengan si kakak.
Sumber :
The Times
Tidak ada komentar:
Posting Komentar