Asep Candra
Ilustrasi
TANYA : Dok, saya ingin berkonsultasi soal kebiasaan saya hingga usia 24 ini masih melakukan Onani. Alasan saya yang pertama saya tak mau lagi berhubungan dengan PSK karena takut terkena HIV. Kedua, saya punya pacar tapi terpisah jarak yang jauh. Saya sayang padanya dan walaupun ada kesempatan untuk melakukan hubungan intim, kami mengurungkan niat karena sadar akan tanggung jawab untuk menjaga perasaan dan psikis. Bagaimana caranya melawan hasrat terpendam ini Dok? Saya bekerja di bidang perbankan dengan beban cukup berat dan butuh stress out yang tepat, olahraga pun tak ada waktu dan pulang kantor biasanya jam 9 -10 malam. Kalaupun onani, hasilnya keesokan hari pinggang ini terasa ngilu dan terasa lemas. Adakah rotasi waktu yang tepat untuk melakukan Onani, apa saja efek buruknya ?
(Reynard 24)
JAWAB : Sebenarnya masturbasi atau yang sering disebut onani bukanlah aktivitas seksual yang aneh atau menakutkan. Tidak ada akibat apapun karena melakukan masturbasi. Bahkan tanpa disadari dan direncanakan, masturbasi sudah dilakukan oleh anak-anak pada masa perkembangan psikoseksualnya. Pada masa itu, sebagian anak bahkan sudah merasakan orgasme melalui masturbasi. Dalam kaitan dengan orgasme, sebenarnya masturbasi sama dengan hubungan seksual. Bedanya, tenyu saja dalam rangsangan seksual yang diterima. Rangsangan seksual secara fisik pada masturbasi diberikan oleh diri sendiri, ditambah rangsangan psikis berupa khayalan yang erotis. Selain itu, pada masturbasi tidak disertai keterlibatan emosional. Akibatnya kepuasan seksual acapkali tidak dirasakan, walaupun dapat merasakan orgasme.
Melakukan kegiatan fisik dan mental merupakan cara yang sering dianjurkan untuk menekan dorongan seksual sehingga tidak melakukan masturbasi. Tetapi tentu tidak semua orang dapat merasakan manfaat ini, khususnya bagi yang memang ingin merasakan orgasme. Sekali lagi, tidak ada akibat buruk secara fisik karena melakukan masturbasi. Akibat psikis mungkin muncul pada sebagian orang yang menganggap masturbasi adalah perbuatan yang salah atau dosa.
Kompas.
(Reynard 24)
JAWAB : Sebenarnya masturbasi atau yang sering disebut onani bukanlah aktivitas seksual yang aneh atau menakutkan. Tidak ada akibat apapun karena melakukan masturbasi. Bahkan tanpa disadari dan direncanakan, masturbasi sudah dilakukan oleh anak-anak pada masa perkembangan psikoseksualnya. Pada masa itu, sebagian anak bahkan sudah merasakan orgasme melalui masturbasi. Dalam kaitan dengan orgasme, sebenarnya masturbasi sama dengan hubungan seksual. Bedanya, tenyu saja dalam rangsangan seksual yang diterima. Rangsangan seksual secara fisik pada masturbasi diberikan oleh diri sendiri, ditambah rangsangan psikis berupa khayalan yang erotis. Selain itu, pada masturbasi tidak disertai keterlibatan emosional. Akibatnya kepuasan seksual acapkali tidak dirasakan, walaupun dapat merasakan orgasme.
Melakukan kegiatan fisik dan mental merupakan cara yang sering dianjurkan untuk menekan dorongan seksual sehingga tidak melakukan masturbasi. Tetapi tentu tidak semua orang dapat merasakan manfaat ini, khususnya bagi yang memang ingin merasakan orgasme. Sekali lagi, tidak ada akibat buruk secara fisik karena melakukan masturbasi. Akibat psikis mungkin muncul pada sebagian orang yang menganggap masturbasi adalah perbuatan yang salah atau dosa.
Kompas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar