Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Selasa, 22 Februari 2011

Pecahkan Tiga Misteri Seputar Seks

Penulis : Yulia Permata Sari
Pecahkan Tiga Misteri Seputar Seks
glamour.com
 
PENASARAN mengapa orang kadang tertawa atau menangis setelah berhubungan seks? Atau, pernah merasa sebal melihat pasangan yang segera jatuh tertidur usai bercinta?

Tak perlu Anda mengerutkan dahi. Sebab, ada penjelasan ilmiah di balik berbagai fenomena menarik tersebut. Tidak percaya?

Emosional
Jangan heran jika Anda tiba-tiba tertawa atau menangis usai berhubungan seks. Sebab, hal itu cenderung terjadi sebagai reaksi fisiologis.

''Orgasme memicu pelepasan hormon yang kuat, seperti dopamin, epinefrin, dan oksitosin, yang semuanya mencampuradukkan emosi,'' ujar ujar Pepper Schwartz, Ph.D., penulis 'Everything You Know About Love and Sex Is Wrong'.

Cekikikan atau atau air mata tersebut dapat dijadikan pertanda yang meyakinkan tentang status hubungan Anda. Jika berhubungan fisik dengan seseorang dapat menghasilkan emosi tersebut, itu berarti Anda memiliki hubungan yang mendalam dan intim.

Ereksi di pagi hari
Lelaki cenderung terbangun dengan ereksi di pagi hari. Sebab, pada saat itulah level testosteron mereka berada di puncak tertinggi. Secara fisik, alat genital lelaki tersebut sama sensitifnya seperti biasa. Tapi, secara psikologis mereka sebenarnya tidak terangsang. Jika tergoda untuk berhubungan intim di pagi hari, seks kilat alias quickie bisa dijadikan pilihan.

Tertidur pascaseks
Tidak sedikit perempuan mengeluh karena pasangannya segera jatuh tertidur usai berhubungan intim. Sebenarnya tak perlu heran. Sebab, bagi lelaki, ledakan gairah itu berakhir tiba-tiba. Lain halnya dengan perempuan, yang masih dapat merasakan sensasi menyenangkan itu usai bercinta.

''Butuh waktu 15 sampai 30 menit bagi kita untuk turun dari orgasme, dengan perubahan tubuh termasuk mengerutnya pembengkakan payudara, klitoris kembali ke posisi normal, rahim menyusut dan 'pengempisan' vagina, serta kembalinya denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan ke kondisi istirahat,'' jelas Yvonne Fulbright, penulis 'The Hot Guide to
Safer Sex.' (Pri/OL-06)
mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Hi hi hi hiii....