Kehidupan di kampong gue beragam polahnya dan unik dilihatnya. Gambar di atas merupakan alat angkut ( transportasi) rakitan sendiri yang dibuat oleh penduduk di tempat gue tinggal. Alat angkut ini digunakan untuk membawa kayu, kelapa, rumput dan hasil tani lainnya. Kendaraan tradisional ini dibuat dari bahan – bahan bekas, seperti Klaher bekas as ban mobil maupun bekas as ban motor, biasanya mudah didapat dari bengkel mobil maupun bengkel motor. Rodanya selain pakai klaher dapat juga dibuat dari bahan kayu keras yang bagian luarnya dilapisi karet bekas ban. Bahan lainnya kayu yang keras, ini juga bisa diperoleh dari bekas sebitan tukang kayu. Bahan lainnya paku, matril kecil dan gergaji. Cara menggunakan alat ini didorong ketika jalanan menanjak, dan dinaiki ketika jalanan menurun.
Terdapat kemudi dan rem kaki yang dipakai ketika jalanan menurun agar laju kendaraan tidak terlalu kencang. Pada bulan Ramadhan kendaraan ini banyak dibuat oleh anak – anak seusia 7 sampai 15 tahunan dengan ukuran lebih kecil dapat dinaiki dua anak berboncengan. Pada sore hari menjelang buka puasa sambil ngabuburit kendaraan ini tampak hilir mudik di jalanan kampong gue. Dalam benak gue pengin rasanya gue naik kendaraan tradisional MADE IN KAMPUNG GUE. ……tapiii gue takut kali yaaaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar