Dwi Indah Nurcahyani - Okezone
(Foto: dok. Neril)
RAMBUT rontok menjadi momok bagi banyak orang. Untuk mengatasinya, penggunaan shampo saja tidak cukup. Asupan vitamin rambut sangat dibutuhkan agar frekuensi kerontokan berkurang.
Seberapa sering rambut Anda rontok? Jika tingkat kerontokan terlalu parah, sepertinya Anda perlu melakukan tindakan penanganan khusus sebelum rambut Anda menipis dan tidak indah dilihat.
Ya, penyebab kerontokan rambut memang beragam. mulai dari stres, merokok hingga kurangnya nutrisi seimbang dalam tubuh. Permasalahannya, di kota metropolitan dengan tingkat pekerjaan yang tinggi dan peran rumah tangga yang berat kian memperparah kerontokan rambut tersebut.
Di Indonesia sendiri, kerontokan rambut merupakan masalah rambut paling utama bagi wanita Indonesia dan paling mencemaskan tingkat penderitanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukanoleh Research International tahun 2008 terhadap 601 wanita dan 201 pria Indonesia, pengguna produk perawatan rambut, sebanyak 36 persen wanita Indonesia mengalami kerontokan rambut dan 78 persen dari mereka sangat khawatir akan masalah rambut rontok tersebut.
Sementara, 16 persen pria Indonesia menyatakan dirinya mengalami masalah rambut rontok dan 75 persen dari mereka sangat khawatir akan masalah rambut rontok tersebut. Yang paling mengkhawatirkan dari gangguan ini ialah rambut tidak lagi tumbuh dan akan menyebabkan kebotakan. Kebotakan dimulai dengan terjadinya penipisan diikuti hilangnya ketebalan kapiler yang semakin memburuk.
Secara umum, siklus rambut normal sebenarnya terdiri dari tiga fase, di antaranya fase pertumbuhan (anagen), fase istirahat (cantagen), dan fase rontok (telogen). JIka ditelisik lebih lanjut, sebenarnya rambut rontok merupakan fase alami yang terjadi pada semua orang. Anda pun tak perlu cemas karena dalam keadaan siklus normal, rambut akan kembali tumbuh sekira 1-1,5 cm/bulan untuk ras Asia.
Namun ketika kerontokan yang Anda alami melebihi 100 helai per hari, maka Anda perlu mewaspadainya. Apalagi di area kerontokan rambut tersebut tidak lagi mengalami pertumbuhan rambut. Biasanya, salah satunya dikarenakan pengerasan kolagen pada pangkal rambut, di bawah kulit kepala kita.
Akibatnya, pengerasan kolagen akan menutup pangkal rambut, menyulitkan penyerapan nutrisi, menyebabkan penyatuan antara pangkal rambut dan kulit kepala menjadi lemah, dan serat kapiler menjadi lebih tipis. Apabila tidak dirawat, ramput akan rontok lebih cepat, yang akan menimbulkan penipisan dan tanda tanda pertama kebotakan.
Tak hanya itu, rambut pun tidak lagi mengalami fase pertumbuhan (anagen). Dan, ketika tidak ada lagi rambut tumbuh, berarti kebotakan pun mengancam. Untuk mengatasinya tentu diperlukan perawatan khusus sebelum terlambat.
“Aminexil adalah molekul aktif inovasi terbaru yang diciptakan dan telah dipatenkan oleh L’oreal Research Laboratories Perancis yang bekerja melawan pengerasan kolagen yang mengakibatkan rontoknya rambut dan menguatkan pangkal rambut pada kulit kepala serta mengurangi kerontokan. Garnier Neril Aminexil menggabungkan Aminexil dengan konsentrat aktif dari buah-buahan untuk menghasilkan perawatan intensif untuk kerontokan rambut” ujar William, Marketing Manager Garnier Indonesia seperti rilis yang diterima okezone, baru-baru ini.
Mengingat kebutuhan tersebut, maka rambut rontok tak cukup diselesaikan dengan sampo antirontok. Pasalnya, sampo hanyalah berfungsi membersihkan kulit kepala dari kotoran dan minyak sementara untuk mengatasi rambut rontok penyebabnya berada di batang rambut.
Rambut rontok sendiri biasanya bermula dari pangkal rambut yang terletak di kulit kepala sehingga untuk mengatasinya diperlukan perawatan intensif yang bekerja hingga ke pangkal rambut guna mengurangi kerontokan.
“Aminexil teruji secara klinis, rontok berkurang sejak satu minggu pemakaian, dan hasil maksimal terlihat dalam enam minggu pemakaian teratur” tambahnya.
Garnier Neril Aminexil dengan konsentrat aktif dari buah-buahan, menggabungkan Fruktosa, Glukosa, vitamin-vitamin B3,B6 dan AHA dari buah-buahan untuk menunjang pangkal rambut menjadi kuat yang merupakan bahan aktif yang membantu tumbuhnya rambut. Jadi, lebih mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? (ftr)
Seberapa sering rambut Anda rontok? Jika tingkat kerontokan terlalu parah, sepertinya Anda perlu melakukan tindakan penanganan khusus sebelum rambut Anda menipis dan tidak indah dilihat.
Ya, penyebab kerontokan rambut memang beragam. mulai dari stres, merokok hingga kurangnya nutrisi seimbang dalam tubuh. Permasalahannya, di kota metropolitan dengan tingkat pekerjaan yang tinggi dan peran rumah tangga yang berat kian memperparah kerontokan rambut tersebut.
Di Indonesia sendiri, kerontokan rambut merupakan masalah rambut paling utama bagi wanita Indonesia dan paling mencemaskan tingkat penderitanya. Berdasarkan penelitian yang dilakukanoleh Research International tahun 2008 terhadap 601 wanita dan 201 pria Indonesia, pengguna produk perawatan rambut, sebanyak 36 persen wanita Indonesia mengalami kerontokan rambut dan 78 persen dari mereka sangat khawatir akan masalah rambut rontok tersebut.
Sementara, 16 persen pria Indonesia menyatakan dirinya mengalami masalah rambut rontok dan 75 persen dari mereka sangat khawatir akan masalah rambut rontok tersebut. Yang paling mengkhawatirkan dari gangguan ini ialah rambut tidak lagi tumbuh dan akan menyebabkan kebotakan. Kebotakan dimulai dengan terjadinya penipisan diikuti hilangnya ketebalan kapiler yang semakin memburuk.
Secara umum, siklus rambut normal sebenarnya terdiri dari tiga fase, di antaranya fase pertumbuhan (anagen), fase istirahat (cantagen), dan fase rontok (telogen). JIka ditelisik lebih lanjut, sebenarnya rambut rontok merupakan fase alami yang terjadi pada semua orang. Anda pun tak perlu cemas karena dalam keadaan siklus normal, rambut akan kembali tumbuh sekira 1-1,5 cm/bulan untuk ras Asia.
Namun ketika kerontokan yang Anda alami melebihi 100 helai per hari, maka Anda perlu mewaspadainya. Apalagi di area kerontokan rambut tersebut tidak lagi mengalami pertumbuhan rambut. Biasanya, salah satunya dikarenakan pengerasan kolagen pada pangkal rambut, di bawah kulit kepala kita.
Akibatnya, pengerasan kolagen akan menutup pangkal rambut, menyulitkan penyerapan nutrisi, menyebabkan penyatuan antara pangkal rambut dan kulit kepala menjadi lemah, dan serat kapiler menjadi lebih tipis. Apabila tidak dirawat, ramput akan rontok lebih cepat, yang akan menimbulkan penipisan dan tanda tanda pertama kebotakan.
Tak hanya itu, rambut pun tidak lagi mengalami fase pertumbuhan (anagen). Dan, ketika tidak ada lagi rambut tumbuh, berarti kebotakan pun mengancam. Untuk mengatasinya tentu diperlukan perawatan khusus sebelum terlambat.
“Aminexil adalah molekul aktif inovasi terbaru yang diciptakan dan telah dipatenkan oleh L’oreal Research Laboratories Perancis yang bekerja melawan pengerasan kolagen yang mengakibatkan rontoknya rambut dan menguatkan pangkal rambut pada kulit kepala serta mengurangi kerontokan. Garnier Neril Aminexil menggabungkan Aminexil dengan konsentrat aktif dari buah-buahan untuk menghasilkan perawatan intensif untuk kerontokan rambut” ujar William, Marketing Manager Garnier Indonesia seperti rilis yang diterima okezone, baru-baru ini.
Mengingat kebutuhan tersebut, maka rambut rontok tak cukup diselesaikan dengan sampo antirontok. Pasalnya, sampo hanyalah berfungsi membersihkan kulit kepala dari kotoran dan minyak sementara untuk mengatasi rambut rontok penyebabnya berada di batang rambut.
Rambut rontok sendiri biasanya bermula dari pangkal rambut yang terletak di kulit kepala sehingga untuk mengatasinya diperlukan perawatan intensif yang bekerja hingga ke pangkal rambut guna mengurangi kerontokan.
“Aminexil teruji secara klinis, rontok berkurang sejak satu minggu pemakaian, dan hasil maksimal terlihat dalam enam minggu pemakaian teratur” tambahnya.
Garnier Neril Aminexil dengan konsentrat aktif dari buah-buahan, menggabungkan Fruktosa, Glukosa, vitamin-vitamin B3,B6 dan AHA dari buah-buahan untuk menunjang pangkal rambut menjadi kuat yang merupakan bahan aktif yang membantu tumbuhnya rambut. Jadi, lebih mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? (ftr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar