Selamat datang di "CINGSINGSEHAT.COM"

coba

RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN 

RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO

SEHAT UNTUK SEMUA

Anda Pengunjung Ke

Sabtu, 22 Oktober 2011

Di Sekitar Kita: Kegigihan Muksin di Usianya yang ke-76 Tahun

 
Usia Bukan Halangan untuk Berkarya
Pesatnya perkembangan teknologi tidak dirasakan sebagai saingan bagi keterampilan yang dimiliki Muksin (76). Dia tetap berkreasi dan menghasilkan beragam produk dari tangannya. Bagaimana ceritanya?

LAPORAN: TEGUH SUPRIYANTO

Bumiayu,Radar Tegal. Kakek yang saat ini berprofesi sebagi penjual jasa servis maupun pembuatan berbagai peralatan rumah tangga ini, mengaku mendapatkan keterampilannya hasil belajar dari seorang teman semasa penjajahan Belanda.

"Dulu saya memulai sebagai perajin perhiasan. Saat itu  pembuatan perhiasan masih menggunakan tangan. Saya kemudian beralih dengan membuat perlengkapan rumah tangga," katanya.

Saat ini Muksin membuka usahanya di sebuah kios yang berada di Desa Negaradaha, Kecamatan Bumiayu. Selain memperbaiki peralatan rumah tangga baik panci, kompor maupun lainnya, dia juga telah berhasil membuat alat yang dapat dipergunakan memasak nasi.

"Semula saya hanya memanfaatkan bahan-bahan aluminium sisa potongan yang saya bentuk melingkar dengan diberi lubang di seluruh sisinya, alat tersebut bisa dipakai untuk nge-tim  (memasak) nasi. Setelah beberapa warga mencoba menggunakannya ternyata permintaan meningkat," tutur Muksin.

Perkakas yang belum sempat diberi nama tersebut oleh Muksin dijual seharga Rp 5.000 hingga Rp 12.000, disesuaikan dengan daya tampungnya. Dalam sehari dia dapat menghasil lima buah alat penanak nasi ciptaannya. Selain itu dia juga terkadang menerim pesanan untuk membuat kompor dari para pelanggannya.

"Untuk mencukupi kebutuhan bahan saya membelinya dari wilayah Tegal, terutama jika sedang ada pesanan kompor," jelasnya. Muksin mengatakan dalam melayani pelanggannya dia tidak selalu mematok harga untuk jasa yang telah dia lakukan. Baginya keahlian yang dimiliki patut untuk dirasakan oleh orang yang membutuhkan.

"Terutama jika ada orang servis kasihan mereka panci yang sudah pekok (rusak) saja masih diakali untuk dapat digunakan, padahal harga yang baru masih terbilang murah dibanding peralatan lainnya, masa saya harus menekan mereka dengan memberikan harga yang  mahal," pungkas Muksin. (*)

Tidak ada komentar:

Hi hi hi hiii....