coba
RADIO MPU KANWA || BERANDA || PPNI || BELANJA DI GANJAR || UU KEPERAWATAN |
RIAS PENGANTIN DAN STUDIO FOTO
Anda Pengunjung Ke
Jumat, 03 Desember 2010
'Duh, Istri Saya Sulit Hamil!'
Diposting oleh
cingsingsehat
Berkomunikasilah dengan pasangan agar bisa segera hamil. (Foto: Google)
MENGALAMI kesulitan untuk hamil tak selalu berarti Anda infertil (tidak subur). Sebagian besar pasangan yang merasa infertil hanya bersifat subfertil dan berhasil mengandung dengan bantuan.
Apakah infertilitas itu?
Bagi sebagian besar orang infertilitas berarti ketidakmampuan untuk memeroleh anak, tapi ini mungkin jauh lebih rumit daripada itu. Pasutri mungkin tidak sulit untuk memeroleh anak pertama, tapi mereka rupanya sulit memeroleh anak kedua, yang berarti mereka mengalami infertilitas sekunder. Pasangan lain telah memiliki anak dari pernikahan selanjutnya, namun rupanya sekarang tidak mampu memeroleh anaknya sendiri. Ini disebut sebagai subfestilitas dan terjadi karena kesuburan pasutri merupakan gabungan dari kesuburan dua individu. Demikian yang okezone kutip dari buku "Panduan Kesehatan Keluarga" karya Dr Miriam Stoppard.
Jika kesuburan suami maupun istri sangat rendah, kehamilan mungkin tidak bisa terjadi. Tapi jika salah satu dari mereka memiliki kesuburan yang tinggi, kehamilan mungkin masih dapat terjadi. Hanya 50 persen pasangan yang mendapat kehamilan dalam waktu tiga bulan. Jika pasutri tidak mendapat kehamilan dalam waktu enam bulan dan lalu meminta saran dokter, dokter cenderung memberikan dorongan untuk mencoba kembali. Tapi mereka akan disarankan untuk berkonsultasi kembali jika tidak ada kemajuan dalam waktu setahun.
Kualitas sel telur yang dihasilkan wanita semakin rendah seiring bertambahnya usia. Dengan demikian faktor usia juga berpengaruh terhadap fertilitas. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 90 persen wanita pada usia 20-an akan hamil setelah mencoba selama setahun, dan sisanya masih memiliki kemungkinan besar untuk hamil secara alami pada tahun berikutnya atau sekitar itu. Namun secara statistik, wanita pada usia 30-an memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk hamil setelag mecoba selama setahun, jadi setelah waktunya terlewati, wanita tersebut harus mencari pertolongan.
Saat ini ada berbagai cara membantu pasutri untuk memeroleh anak, mulai dari saran sederhana mengenai teknik seksual hingga terapi obat, tindakan bedah, dan teknologi reproduksi dengan batuan (ART, assisted reproductive technologies) terbaru.
Pentingnya konseling
Mengingat ketegangan yang menyertai terapi infertilitas pasutri berhak dan harus mendapat dukungan psikologis. Jika Anda memutuskan untuk menjalani oenyelidikan dan terapi, mintalah dokter untuk merujuk Anda ke konselor yang terlatih dalam menangani stres akibat infertilitas di berbagai tahap penanganannya. Anda tidak perlu menunggu hingga dirujuk dua kali. Anda dan pasangan memerlukan pertolongan dan saran sejak awal. Beberapa tindakan membutuhkan banyak pertanyaan-diri yang dalam, dan pasutri memerlukan banyak dukungan karena sifat terapi yang panjang dan invasif, khususnya masalah etis seputar teknologi reproduksi dengan bantuan, inseminasi, dan setiap teknik yabng melibatkan donor.
Faktor psikologi yang memengaruhi kesuburan
Perasaan Anda tentang suatu hal dapat memengaruhi kesuburan dengan menimbulkan gangguan hormon atau impotensi. Jadi tanpa dukungan yang tepat, terapi kesuburan dapat memperburuk keadaan. Di sisi lain, dokter memiliki banyak bukti bahwa pasutri tiba-tiba mendapat kehamilan begitu membuat keputusan ingin menyelidiki infertilitasnya. Sepertinya memulai penyelidakan mampu melepas ketegangan psikologis yang telah memengaruhi kesuburan selama ini.
(tty)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar