SELAIN mengubah gaya hidup, teknologi juga mengubah cara orang menikmati seks. Melalui internet manusia bisa memenuhi kebutuhan biologisnya. Inilah realitas kehidupan manusia modern sekarang.
perubahan seks bukan suatu fenomena aneh. Perubahan seks merupakan suatu yang wajar, pergeseran seks dari tradisional ke modern adalah siklus yang mesti terjadi. Pandangan seperti ini mengantarkan menjadi manusia dinamis dan terbuka dalam berbagai hal termasuk dalam mengakses internet.
Cyberseks adalah hubungan erotik yang terjadi di alam maya. Internet relay service merupakan salah sate sarana chatting room yang sering digunakan pengguna Internet. Cyberseks sering jug disebut internet seks atau komputer seks. Seiring perkembangan teknologi, fasilitas untuk terbang ke alam maya pun ikut berkembang. Dulu tampilan chatting room hanya sederhana hanya tampilan teks saja, kini banyak aplikasi modern yang bisa menampilkan audio visual sehingga membuat pelanggan internet merasa lebih nyaman dan betah.
Sebagian orang berpandangan, cyberseks adalah kegiatan konyol, yang tidak menimbulkan reaksi emosional. Namun pada sebagian orang menilai bahwa reaksi seksual dan emosional dapat diperoleh dari dunia maya, karena cyberseks merupakan suatu yang nyata. Reaksi yang dirasakan tak jauh berbeda kala herhubungan seksual sesungguhnya. Tidak itu saja, keberadaan cyberseks dapat memuaskan fantasi seks tanpa harus berhubungan intim. Cyberseks juga bisa jadi sarana untuk belajar, begitu juga bagi pria yang mau menikah, bisa menjadi sarana simulasi.
Bagi pasangan yang sedang berpisah, di mana tidak ada waktu untuk bertemu dan herhubungan seksual, cyberseks bisa menjadi alat untuk tetap berhubungan seksual. Dengan bantuan web cam dan beberapa piranti lainnya mereka bisa saling melihat dan berkomunikasi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan cyberseks tidak lepas dari bisnis internet seks. Para pengelola situs-situs porno menyediakan “ruangan khusus” untuk berhubungan seksual jarak jauh. Dengan sarana web cam para pecinta cyber seks saling berinteraksi dan menikmati keindahan tubuh lawan bicaranya.
Perempuan menjadi sentral dalam topik seksual di internet karena di sanalah fakta obyektif laki-laki lebih dominan mengambil peran sebagai subyek dan perempuan menjadi obyek seksual. Di masyarakat kita, seks, yang karena dianggap tabu, berdampak pada asumsi sesuatu yang menjijikkan. Mereka yang menganggap seks sebagai praktik privat pasangan suami istri manakala muncul ke ruang publik menjadi begitu mencemaskan.
Di ruang publik cyber itu, perempuan seolah-olah menjadi barang dagangan dengan cara yang paling sensasional (seks-gila-gilaan). Perempuan menjadi barang yang paling menarik dikejar oleh laki-laki karena cara pandang tradisional masih begitu kuat mendudukkan pola hubungan patriarki.
Dunia cyberporn semakin gencar dan menantang orang untuk melakukan voyeurisme atau melihat secara diam-diam dengan cara mengintip kaum hawa di internet. Dan di sanalah berkembang fantasi seks kaum lelaki atas perempuan-perempuan yang dijadikan atau rela menjadikan diri sebagai obyek seksual.
kaum adam masih memiliki persoalan dalam cara pandang terhadap perempuan. Mendudukkan perempuan dalam konteks seksual ini menjadi nilai hidup laki-laki tergolong rendah karena bermain di wilayah kehidupan semu dan mereka para penikmat pornografi itu tergolong jauh dari kesadaran sejati tentang bagaimana seharusnya berhubungan secara tepat dan baik terhadap perempuan.
*Dikutip dari Beberapa Sumber
(Rifki/CN34). Suara Merdeka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar