Minyak zaitun (Foto: Getty Images)
MANFAAT zaitun sudah umum diketahui. Faktanya, minyak zaitun telah digunakan di berbagai kebudayaan sebagai elemen perawatan kulit. Ditemukan lebih dari 5000 tahun lalu, minyak zaitun bahkan diklaim sebagai rahasia cantik Cleopatra.
Sejarah juga menyebutkan, minyak zaitun tidak hanya digunakan oleh Cleopatra, melainkan di banyak kebudayaan, termasuk juga masyarakat Yunani dan Romawi Kuno. Jadi, tidak heran bila zaitun banyak dipuja sebagai buah ajaib. Homer, pujangga Yunani, menyebut minyak zaitun sebagai emas cair.
Di kebudayaan Yunani Kuno, kaum bangsawan kerap mengaplikasikannya sebagai pelembap kulit. Sementara buahnya dijadikan makanan para raja, sehingga menambah status prestise zaitun. Untuk kulit, minyak zaitun dipercaya bisa menjadikan kulit lebih halus dan cerah.
Tidak berhenti sampai di situ, penggunaan minyak zaitun secara teratur juga akan membuat kulit tetap segar dan elastis, jauh dari keriput. Setetes minyak zaitun per hari bisa menjadikan kuku dan kutikula sehat. Minyak zaitun juga bisa menambah kilau pada helaian rambut.
Apa yang menyebabkan minyak zaitun begitu dipuja sebagai elemen perawatan kulit adalah kandungan vitamin dan mineral yang terdapat di dalamnya. Minyak zaitun mengandung vitamin E dosis tinggi, beta-carotene atau vitamin A, vitamin K, juga antioksidan layaknya phytosterol, flavonoid, dan senyawa phenolic.
“Minyak zaitun mengandung banyak senyawa aktif seperti fenol, tokoferol, sterol, pigmen, dan squalene, yang memegang peran penting dalam kesehatan dan kecantikan,” papar Prof Dr Made Astawan, guru besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB.
Lebih lanjut, Made menyebutkan bahwa kandungan vitamin E dalam minyak zaitun termasuk tinggi. Pada setiap sendok teh minyak zaitun, terdapat 10,6 persen dosis harian vitamin E yang dibutuhkan tubuh.
Sementara polifenol yang terdapat di minyak zaitun extra virgin bermanfaat tidak hanya sebagai antioksidan penetral radikal bebas, tapi juga dapat memperbaiki sel-sel kulit yang rusak akibat faktor lingkungan dan gaya hidup, seperti polusi, radiasi sinar matahari berlebih, alkohol, serta asap rokok.
Adapun oleochantal merupakan antioksidan yang dapat mengurangi bekas kemerahan pada kulit. Sementara squalene adalah antioksidan yang bertanggung jawab membuat kulit terlihat lebih muda.
“Squalane membantu meregulasi sebum atau produksi minyak yang berfungsi melindungi kulit serta rambut dari pertumbuhan mikroorganisme,” ujar Helen Lynn, Koordinator Kesehatan Women’s Enviromental Network.
Selain itu, Lynn juga mengatakan, minyak zaitun mengandung klorofil yang berfungsi sebagai agen anti-aging. Manfaat minyak zaitun sebenarnya tidak hanya bisa dinikmati secara mentah dari minyak itu sendiri, melainkan juga dari berbagai produk kecantikan yang mengandung minyak zaitun, seperti body butter, sabun mandi, ataupun pelembap wajah.
Tim Konsultasi Kecantikan Martha Tilaar menganjurkan untuk menggunakan body lotion dengan kandungan minyak zaitun bagi mereka yang memiliki problema kulit kering.
“Mengatasi kulit kering dapat menggunakan minyak zaitun. Oleskan pada bagian kulit yang kering minimal dua kali sehari,” ujar Eva dari Tim Konsultasi Kecantikan Martha Tilaar.
Sementara bagi mereka yang memiliki masalah berat badan, minyak zaitun juga bisa menjadi solusi. Hasil riset yang dimuat di The British Journal of Nutrition menyebutkan, penggunaan minyak zaitun untuk menggantikan minyak jenuh selama empat minggu, tanpa mengubah pola makan, mampu mengurangi berat badan hingga dua sampai tiga kilogram.
Penelitian lain menyebutkan, minyak zaitun dapat memecah sel adiposit penyebab obesitas. Extra virgin olive oil direkomendasikan untuk menggantikan diet minyak lemak jenuh yang sering dikonsumsi.
(SINDO//nsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar