YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Sebanyak 300 naskah kuno milik Keraton Yogyakarta masih tersimpan di Inggris. Pemerintah beberapa tahun lalu pernah memintanya tapi belum satu pun yang dikembalikan. Pemerintah Inggris hanya mengembalikan dalam bentuk microchip.
Penulis buku "Kuasa Ramalan, Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785-1855" Peter Carey, mengungkapkan itu di sela-sela launching sekaligus bedah buku di Museum Diponegoro, Yogyakarta, hari ini.
Berdasarkan catatan dari berbagai sumber, Inggris mengambil semua naskah di perpustakaan Keraton Yogyakarta ketika masa penjajahan Belanda.
"Ada 300 naskah kuno yang dibawa ke Inggris dan satu saja yang ditinggal yakni Alquran. Sampai sekarang belum dikembalikan," tandas Peter.
Dia menceritakan Pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan waktu itu, Fuad Hasan pernah minta Pemerintah Inggris untuk mengembalikan naskah-naskah berharga tersebut. Namun ternyata hanya mengirimkan microchip dan Fuad menyebutnya sebagai tindakan kurang ajar.
Meskipun Peter berharap seluruh naskah kuno bisa kembali tapi dia meragukan keamanannya di Indonesia. Di sana seluruh naskah tersimpan rapi dan dalam kondisi aman. Penjagaan sangat ketat dan hanya kalangan tertentu yang boleh melihat.
( Agung Priyo Wicaksono / CN32 / JBSM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar